Cerita Sedih dari 3 Warga Langkat Korban Longsor di Karo
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Langkat, IDN Times - Bencana alam longsor terjadi di Desa Sugihen, Kecamatan Dolatrakyat, Kabupaten Karo, Sumatra Utara, Minggu (26/09/2021) sekira pukul 14.30 siang.
Dalam peristiwa itu, ada lima orang dari total sembilan pekerja proyek pembangunan saluran irigasi (reba embang) dilaporkan tertimbun material longsoran tanah dan batu.
Satu korban dinyatakan meninggal dunia atas nama Agus (22) warga Dusun 1 Adimulyo, Desa Pasar 6 Kwala Mencirim, Kecamatan Sei Bingei, Kabupaten Langkat, Sumut. Dua orang lainnya dari desa yang sama masih hilang.
Sementara satu orang dikabarkan mengalami luka berat karena menderita patah tulang kaki.
1. Pemakaman korban disambut isak tangis keluarga dan rekan sepermainan
Jasad Agus, yang pertama kali ditemukan sore kemarin kini sudah tiba di rumah duka, Senin (27/9/2021) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari. Jasad pria yang merupakan tulang punggung keluarga ini dikebumikan Tempat Peristirahatan Umum (TPU), tak jauh dari kediamannya.
"Tadi siang baru kita kebumikan. Dia (Agus) merupakan tulang punggung keluarga. Kepergian korban disambut isak tangis, karena keluarga tidak menyangka peristiwa itu menimpa korban (Agus). Dia (Agus) orang yang baik dan anak satu-satunya," kata Suyono, Kepala Dusun I Adimulyo, Senin (27/9/2021).
2. Satu korban warga Binjai, tiga orang warga Langkat
Selain Agus, menurut dia, di desa mereka ada dua korban lagi yang sampai saat ini belum diketahui nasibnya. "Selain Agus. Dalam bencana alam itu turut juga Rian (21) dan Rehan (19), yang merupakan warga sini," tuturnya.
Rian merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Sementara Rehan, anak pertama dari dua bersaudara. Merekapun berharap agar para korban segera ditemukan dalam kondisi baik. Ketiganya teman sekampung.
"Ketiganya merupakan tulang punggung keluarga untuk mencari nafkah. Karena selama ini kehidupan keluarga mereka pas-pasan. Sehingga sebagai anak, mereka harus membantu orangtua," paparnya.
Untuk korban lain Reza (22) tercatat warga jalan Gunung Bendahara, Kecamatan Binjai Selatan, Kota Binjai.
Baca Juga: BIN Siapkan 11 Ribu Vaksin untuk Binjai dan Deli Serdang
3. Sejak menamatkan sekolah, korban kerap merantau membantu perekonomian keluarga
Dirinya menerangkan, guna membantu perekonomian keluarga memang sejak menamatkan sekolah. Ketiga korban yang merupakan sahabat sejak kecil memang kerap merantau bekerja sebagai kuli bangunan. Seperti pembangunan irigasi dan penahan longsor di Kabupaten Karo.
"Sebagin besar anak-anak muda disini memang bekerja sebagai kuli bangunan dan sering merantau. Karena faktor ekonomi keluarga yang mengharuskan mereka bekerja dengan cara merantau. Untuk di proyek ini, mereka baru bekerja selama 1 bulan," pungkasnya.
4. Rekan sekampung korban tak percaya dan merasa kehilangan
Di sisi lain salah seorang teman korban, Bayu mrngakui, bahwa ketika korban merupakan teman sepermainannya dikenal sebagai sosok kawan yang akrab dan mudah bergaul. Sehingga dirinya dan rekan-rekan sekampung merasa kehilangan dan turut mengantar jenazah ke tempat peristirahata terakhir.
"Ketiga korban memang kawan sepermainan saya dan mereka orang baik," tegas Bayu, dengan mata berkaca.
Sampai saat ini dia tidak percaya dengan kepergian temannya itu. Sementara dua lagi belum diketahui nasibnya.
Untuk diketahui, hingga saat ini tim terus mencari keberadaan para korban longsor. Bahkan tim BPBD dari Kota Binjai, dikabarkan turun ke lokasi guna membantu evakuasi dan mencari para korban yang hilang.
Baca Juga: Mahasiswa Siantar Desak Susanti Segera Dilantik Jadi Wakil Wali Kota