TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Buat Roket Air, SMP Negeri 14 Siap Memulai Sekolah Berkonsep STEAM

Guru dan pelajar bisa produktif, berinovasi, berimajinasi

Beberapa pepajar yang mencoba merakit dan mencoba roket air (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Binjai, IDN Times - Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 14 Binjai, memulai sekolah berkonsep Sains, Teknologu, Engineering, Art dan Mathematik (STEAM). Langkah ini diambil guna menghadapi persaingan di abad 21.

Sebagai tanda persiapan memulai sekolah berkonsep STEAM, dengan bimbingan guru. Pelajar disana membuat roket air dan melakukan percobaan peluncuran di lapangan sekolah.

Baca Juga: PPKM Darurat di Medan Kemungkinan Diperpanjang Hingga Agustus 2021

1. SMP Negeri 14 siap memulai sekolah berkonsep STEAM

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Kepala SMP 14 Binjai, Edi Salim Chaniago mengatakan, peluncuran roket air merupakan satu tanda bahwa SMPN 14 Kota Binjai, akan memulai sekolah berkonsep STEAM.

"Kami berharap di tahun ajaran baru ini, sekolah sudah berorientasi untuk menyiapkan lulusan yang siap menghadapi persaingan di abad 21 ini," kata dia, Sabtu (17/7/2021).

2. Diharapkan guru dan pelajar bisa produktif dan berinovasi serta berimajinasi

Ilustrasi Pelajar (SD) (IDN Times/Mardya Shakti)

Dengan sekolah berkonsep STEAM disekolah itu, dikatakan Edi Salim, diharapkan kedepan bisa memacu semangat guru dan anak didik disana agar belajar secara produktif dan terus mengembangkan inovasi serta meningkatkan imajinasi menciptakan prodak yang dapat berguna.

"Penerapan belajar dengan metode STEAM ini bukan hanya mempelajari konsep, tapi lebih memberikan keleluasaan peserta didik untuk melakukan percobaan membuat karya dan langsung mengujinya," katanya.

3. Rancangan roket air adalah konsep dari pelatihan guru di Kalimantan

Ilustrasi kegiatan belajar anak madrasah (Antara FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Guru pembimbing kelompok ilmiah remaja, SMPN 14 Binjai Marini menyatakan, bahwa peralatan launcher (peluncur) roket air adalah hasil pelatihannya dengan mentor roket air dari Kalimantan.

"Kami membeli komponen peralatan dari mentor roket air dari Kalimantan, lalu kami dilatih secara daring untuk merakitnya. Di sekolah, kami membuat tiga buah sampel roket air dari bahan botol minuman. Peralatan launcher ini tidak utuh karya kami, melainkan bimbingan dari mentor yang luar biasa," tegas dia.

Baca Juga: PPKM Darurat di Medan, Ombudsman: Rakyat Lapar Tidak Bisa Menunggu

Berita Terkini Lainnya