Pendidikan Multikultural Jadi Jembatan Hidup Berdampingan
Masyarakat multikultural menghargai berbagai keberagaman
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
MEDAN, IDN Times - Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara kembali bergulir dengan tajuk “Bangun Masyarakat Digital Berbudaya Indonesia”.
Narasumber yang hadir yakni Deden Mauli Darajat, M.Sc, Direktur Eksekutif Pusat Pengkajian Komunikasi dan Media (P2KM) UIN Jakarta, Ali Mansur, M.A, Akademisi Politik Hukum dan Filsafat Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. Ratih Baiduri, M.Si, Sekretaris Prodi S2 Antropologi Sosial Pascasarjana UNIMED, dan Drs. Gustanto, M.Hum, Dosen dan Kepala Lab. Bahasa dan Multimedia FIB USU.
Deden Mauli Darajat menyampaikan literasi digital merupakan kemampuan menggunakan teknologi dan informasi dari piranti digital secara efektif dan efisien dalam berbagai konteks, seperti akademik, karir, dan kehidupan sehari-hari.
1. Masyarakat multikultural menghargai berbagai keberagaman
Ali Mansur mengatakan sarana aktif untuk pemecahan konflik. Penguatan akar budaya. Tuntutan di era global (Millenial), demokrasi HAM, keadilan & hukum, nilai-nilai budaya dan etos, kebersamaan, perbedaan yang sederajat, etnisitas dan sebagainya.
“Landasan pengembangan kurikulum. Menuju masyarakat multikultural menghargai berbagai keragaman, perbedaan dan pengembangan terhadap budaya sendiri,” ujarnya.