TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jelang Munas PP IKA USU, Alumni USU Harus Mengambil Peran Strategis

USU Pasang target masuk peringkat 500 dunia

Dekan FISIP USU, Dr Hatta Ridho, S.Sos., M.SP (Tiga dari kiri), Dekan Fakultas Hukum USU, Dr. Mahmul Siregar, SH.,M.Hum (Empat dari kiri) dan beberapa Dekan Fakultas di USU saat foto bersama. (Dok. IDN Times)

MEDAN, IDN Times - Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Sumatera Utara (PP IKA USU) akan menggelar Pra-Munas pada pertengahan Oktober 2022. Kemudian akan dilanjutkan dengan Munas pada 21-23 Oktober 2022.

Pada Pra-Munas ini akan dilakukan dialog dan musyawarah antar Bakal Calon Ketua Umum PP IKA USU  untuk menyepakati siapa yang akan menjadi kandidat Ketua Umum PP IKA USU yang baru. Selanjutnya pada Munas akan dilakukan pembahasan program kerja kepengurusan 2022-2026.

Dari data yang diperoleh, total alumni USU sejak berdiri tahun 1952 yaitu lebih dari 320 ribu alumni. Namun ikatan alumni setingkat Universitas (PP IKA USU) baru terbentuk pada tahun 2018 melalui Munas I dan diketuai oleh  HR Muhammad Syafi’i.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU, Dr Hatta Ridho, S.Sos., M.SP mengatakan peran alumni sangat penting untuk mendongkrak ranking universitas di level internasional atau biasa disebut World University Ranking. Untuk itu Hatta Ridho berharap PP IKA USU bisa turut mengambil peran strategis tersebut.

Ia membeberkan saat ini dalam kontrak kinerja universitas, termasuk kriteria untuk mencapai target WCU, universitas harus menggelar gathering dengan alumni minimal dua kali dalam setahun, ditambah kegiatan corporate gathering.

“Ini untuk apa? Tujuannya agar ada model pentahelix, model pengelolaan kolaboratif dalam perguruan tinggi bisa dilakukan. Peran Alumni ini diharapkan dapat menjamin mutu lulusan yang memiliki daya saing (employer reputation) sekaligus memenuhi kriteria penilaian World University Ranking, misalnya dalam jangka waktu enam bulan setelah menamatkan kuliah, lulusan USU harus sudah mendapat pekerjaan dengan upah minimal 1,2 kali dari UMR. Berarti perlu dukungan proses pembelajaran  yang menerapkan project based learning (PBL) ditambah program MBKM untuk menambah soft skill mahasiswa. Jadi ketika dia lulus, dia punya jalur-jalur pelatihan yang sumbernya langsung dari alumni termasuk dari alumni yang berada di level middle manager ke atas,” kata Hatta saat ditemui, Rabu (12/10/2022).

Baca Juga: 10 Tahun SMA Del di Toba, Lulusan Sudah Kuliah hingga Luar Negeri

1. USU Pasang target masuk peringkat 500 dunia

Dekan FISIP USU, Dr Hatta Ridho, S.Sos., M.SP (Dok. Pribadi)

Hatta mencontohkan, untuk menembus menjadi karyawan Bank Indonesia misalnya, proses seleksinya sangat ketat dan kredibel. Nah peran alumni di situ adalah memberi arahan, bagaimana kiat-kiat menembus pekerjaan di BI, begitu juga di BUMN atau di Lembaga-lembaga pemerintah dan swasta yang lain.

“Contohnya di pemerintahan sekarang ini kan ada alumni kita yang bekerja dan menjadi pejabat di Kementerian Luar Negeri, itu lebih karena upaya mereka sendiri, belum karena peran ikatan alumninya. Kita harapkan kolaborasi ini bisa menciptakan satu model kerjasama Universitas dengan ikatan alumni untuk menghasilkan mutu lulusan yang punya daya saing. Itu yang terpenting,” ungkap Hatta  didampingi Dekan FIB USU, Dr. Dra. T. Thyrhaya Zein, M.A, Dekan FH USU Dr. Mahmul Siregar, Dekan FMIPA USU, Dr. Nursahara Pasaribu, M.Sc, Dekan Fakultas Pertanian USU, Dr. Tavi Supriatna, dan Dekan Fasilkom-TI USU, Dr. Maya Silvi Lydia Marzuki.

Saat ini, World University Ranking USU berada di peringkat 1.201. Di bawah kepemimpinan Rektor USU yang baru, Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si memasang target bisa menembus ranking yang lebih tinggi lagi. Salah satu upayanya adalah melakukan kolaborasi dengan alumni. Ia menargetkan dengan model kolaborasi yang baik nantinya, World University Ranking USU bisa didongrak dengan cepat dan maksimal mencapai peringkat 800-an bahkan 500-an.

Untuk saat ini, USU sedang melakukan kegiatan internasionalisasi dan melalui jalinan kerjasama dengan mitra perguruan tinggi luarnegeri, seperti program pertukaran dosen (lecturer exchange), international mobility staff serta melakukan riset bersama dengan kampus luar negeri.

“Program inbound dan outbound mahasiswa itu juga saat ini sudah berlangsung, dimana ada pertukaran mahasiswa USU belajar ke kampus luar negeri dan sebaliknya. Mereka mengikuti perkuliahan di sana dan akan dikonversi menjadi 20 SKS. Internasionalisasi kampus seperti itu lah bentuknya,” ungkapnya.

2. Alumni harus bisa satu visi dengan universitas dalam memberikan kontribusi dan memajukan USU

Kampus USU (Dok. IDN Times/Sumber: www.usu.ac.id)

Kemudian USU mendatangkan top scientist dari perguruan tinggi dunia, serta poin lain yang juga mendongkrak ranking seperti hasil survey terhadap akademisi internasional untuk memperoleh academic reputation, ini salah satu yang dapat meningkatkan indeks ranking USU secara signifikan. Ada juga poin Employer Reputation skala nasional maupun internasional. Yaitu alumni-alumni USU yang bekerja di perusahaan atau institusi asing maupun yang berhasil mencapai posisi middle manager di dalam negeri.

“Nah dari semua poin tersebut, salah satu strategi Pimpinan USU adalah kolaborasi dengan alumni dan berbagai pihak,” jelasnya.

Hatta Ridho menambahkan saat ini Pengurus PP IKA USU baru berusia empat tahun. Sudah terbentuk pengurus di 10 wilayah. Dari Munas ini, para dekanat sekawasan USU berharap forum dapat  fokus pada pembahasan program kerja sehingga menghasilkan roadmap yang sejalan dengan universitas.

“Yang ingin menjadi kandidat bisa bermusyawarah di Pra-Munas, sehingga pada Munas tidak terjadi pertarungan bernuansa politik kekuasaan, siapa yang lahir dari Pra-Munas bisa satu visi dengan universitas dalam memberikan kontribusi dan memajukan USU,” terangnya.

Baca Juga: Keamanan Kualanamu Tes Alkohol Penumpang Turkish Airlines yang Ngamuk

Berita Terkini Lainnya