DPRD Siantar Ingatkan Wali Kota Tempatkan Pekerja yang Profesional
Wali Kota akui dicecar banyak pertanyaan oleh polisi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pematangsiantar, IDN Times - Anggota DPRD Pematangsiantar mengingatkan Wali Kota Hefriansyah agar menjadikan kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) sebagai pelajaran membenahi diri guna menghindari kasus yang sama.
Pernyataan ini disampaikan dalam rapat pandangan fraksk saat rapat paripurna DPRD tentang rancangan Perubahan Anggaran Belanja Daerah (P-APBD) Tahun Anggaran 2019.
Baca Juga: Wali Kota Siantar Akan Diperiksa Polisi? Humas Polda: Tunggu Aja, Ya!
1. DPRD prihatin soal OTT di BPKD Siantar
Pandangan Fraksi Hanura yang dibacakan Kennedy Parapat, Selasa (30/7) menyatakan rasa prihatin atas apa yang menimpah Kepala BPKD Adiaksa Purba dan bendehara pengeluaran di dinas tersebut, Erni Zenrato.
Lewat fraksi ini, dewan berdoa dan berharap Adiaksa Purba tetap sehat dalam menghadapi proses hukum dan siapa saja yang terlibat dalam kasus OTT dengan barang bukti Rp186 juta diharapkan segera berjalan cepat.
Menyinggung kasus pungli, fraksi Golkar juga mempertanyakan keterampilan aparat dalam pengelolaan administrasi pendapatan daerah.
"Yang ingin kami tanyakan adalah apakah petugas yang ditempatkan dibagian administrasi tersebut selama ini karena faktor suka tidak suka (like or dislike) walaupun petugas tersebut tidak terampil atau tidak mengusai bidangnya?" kata Rini Silalahi selaku ketua fraksi Golkar.
Baca Juga: Terkait OTT BPKD Siantar, Giliran Wali Kota Siantar Diperiksa Polisi