TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

18 Rumah Terbakar, Warga Minta Pemko Bantu Percepat Urus Dokumen

Sebanyak 89 jiwa kehilangan tempat tinggal

Belasan rumah terbakar di Pematang Siantar (IDN Times/Gideon Aritonang)

Pematangsiantar, IDN Times - Kehebohan tiba-tiba terjadi di Jalan Tanah Jawa, Kecamatan Siantar Utara pada Sabtu (8/2) pagi.

Puluhan warga berteriak histeris melihat kobaran api membumbung tinggi. Api itu berasal dari belasan rumah kontrakan semi permanen yang terletak di tengah pemukiman.

Saat terjadi kebakaran, kepala rumah tangga penghuni kontrakan kebanyakan masih bekerja sementara anak-anak mereka masih bersekolah. Di lingkungan itu hanya tinggal para ibu-ibu.

Ketika kobaran api melahap rumah-rumah mereka, ibu-ibu itu langsung mengevakuasi barang-barang yang dapat mereka bawa. Sisanya mereka tinggalkan karena tidak memungkinkan lagi untuk masuk ke dalam rumah penuh kobaran api.

Baca Juga: Baru Satu Pasangan Bacalon Independen yang Daftar ke KPU Siantar

1. Penyebab kebakaran masih simpang siur

Belasan rumah terbakar di Pematang Siantar (IDN Times/Gideon Aritonang)

Erna, salah seorang warga yang ditemui di lokasi mengatakan, penyebab kebakaran masih simpang siur. Ia dan beberapa tetangganya masih belum mengetahui pasti penyebab kebakaran.

"Kalau apinya berasal dari rumah yang dekat pabrik sana. Gak tau pasti penyebabnya karena kami gak kepikiran ke situ. Api tiba-tiba membesar, kami kalang kabut," katanya.

Di tengah-tengah peristiwa kebakaran, Erna menuturkan terdengar suara ledakan. Suara itu kata dia berasal dari tabung gas milik salah seorang warga.

"Ledakannya gak dihitung. Ledakan itu dari rumah sana. Memang dia jualan gas, jadi banyak tabung gas di rumahnya," ujar Erna tanpa menyebut nama pemilik rumah yang dimaksud.

2. Warga berharap surat-surat penting dapat diganti secepatnya

Belasan rumah terbakar di Pematang Siantar (IDN Times/Gideon Aritonang)

Ketika kebakaran, Erna bersama ibu-ibu lainnya berjibaku mengevakuasi barang-barang. Beruntung, kata dia saat itu masih jam sekolah sehingga mereka dapat fokus mengevakuasi barang tanpa terbebani anak-anak.

"Anak anak masih di sekolah. Ya makanya kami bisa lebih leluasa ngambil barang-barang. Kalau enggak, kan kami pasti cuma fokus ke anak. Menyelamatkan anak,"ungkapnya.

Sejumlah warga mengeluh surat-surat berharga milik mereka habis dilahap si jago merah. Mereka pun berharap agar pemerintah membantu mereka dalam percepatan pengurusan surat, seperti KTP, Ijazah dan Kartu Keluarga.

"Kalau barang-barang yang lain itu yaudalah mau gimana lagi. Tapi kan surat-surat ini yang jadi berat. Ngurusnya itu gimana lah," ujar anak dari Ketua RT setempat ini.

Baca Juga: [BREAKING] Belasan Rumah Kontrakan di Siantar Ludes Terbakar

Berita Terkini Lainnya