Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Viral, Pemerintah Berani Klaim Venue Voli Indoor Terbaik Kedua Dunia

Kondisi akses utama menuju venue voli indoor di Sport Centre, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Selasa (10/9/2024). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Medan, IDN Times – Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON)2024 Sumatra Utara-Aceh dihujani kritik hingga hujatan. Mulai dari soal pelayanan hingga kondisi infrastruktur yang terkesan dipaksakan.

Di Sumatera Utara, salah satu yang sempat hangat diperbincangkan adalah venue voli ruangan di Sport Centre, Kabupaten Deli Serdang. Venue tersebut belum juga rampung hiingga hari pertandingan yang dijadwalkan pada Selasa (10/9/2024). Alhasil, pertandingan ditunda hingga keesokan harinya.

1. Pemerintah klaim pengerjaan venue voli sudah tuntas

Atlet voli putri Sumatra Utara berlatih di lapangan voli indoor yang belum rampung, Selasa (10/9/2024). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Meski dikritik, pemerintah tetap mengatakan bahwa pengerjaan venue sudah tuntas. Tidak tanggung-tanggung, Ketua Harian Pengurus Besar (PB) PON XXI wilayah Sumut, Baharuddin Siagian mengatakan, venue voli termasuk menjadi kedua yang terbaik di Indonesia setelah Papua.

"Gedungnya sudah selesai 100 persen, ini menjadi gedung voli terbaik ke 2 yang ada di indonesia ini, ini yang (harus) kita publikasikan," ujar Baharuddin kepada awak media, Kamis (12/9/2024).

Saat ini venue voli sudah digunakan untuk bertanding. Klaim Baharuddin, fasilitas yang disediakan sudah memenuhi standar internasional.

"Sudah bisa digunakan dengan baik. termasuk material voli di dalamnya, katakan karpet standar internasional. Lalu ada  tempat untuk pemanasan dan juga pertandingan dibuat di gedung yang sama," ujarnya.

2. Pemerintah Sumut sebut anggaran jadi salah satu faktor kerampungan venue

Kondisi selasar venue voli indoor di Sport Centre, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Selasa (10/9/2024). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Sementara itu,  Penjabat Gubernur Sumut yang juga Ketua PB PON XXI wilayah Sumut, Agus Fatoni, menyebutkan bahwa terdapat banyak faktor yang membuat venue voli belum sepenuhnya siap. Di antaranya terkait anggaran yang datang menjelang event PON digelar.

"Dan yang paling menjadi tantangan kita adalah bahwa dengan anggaran yang ada, dengan waktu yang singkat, kita harus menyiapkan itu semua,” ungkap Fantoni saat konferensi pers di Media Center PON XXI di Hotel Santika Medan, Rabu (11/9/2024).

3. Atlet sesak nafas, hingga menumpang toilet di tempat pekerja proyek

Seorang pekerja merampungkan pengerjaan venue voli indoor di Sport Centre Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Selasa (10/9/2024). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Dalam satu video berjudul life core PON 2024, netizen menunjukkan kondisi akses ke venue yang penuh lumpur. Bahkan, beberapa dari mereka ada yang harus meminta bantuan back hoe, untuk menuju venue.

Saat IDN Times meninjau lokasi, atlet dari masing-masing kontingen bergantian melakukan latihan. Tidak sedikit yang mengeluh akan kondisi arena.

Selain harus menghadapi rintangan saat menuju arena, kondisi di dalam juga tidak lebih baik. Kondisi lapangan utama begitu berdebu. Begitu juga di tribun. Debu menumpuk di mana-mana. Kursi penonton, dinding hingga pagar pembatas tribun.

Para pemain pun beberapa kali terbatuk saat di sesi latihan. Pevoli putri Sumatra Utara Mirna Chairunnisa pun mengaku sesak napas saat melakukan sesi latihan. Sebagai atlet tuan rumah, Mirna tidak bisa menutupi rasa kecewanya.

“Aduh, kalau kami kecewa, dengan kondisi begini,” kata Mirna di sela latihan tim.

Para atlet juga sempat mengeluhkan ketersediaan toilet. Beberapa dari mereka bahkan harus menumpang toilet yang digunakan para pekerja proyek.

Samsul Jaiz, pelatih tim voli putra Jabar menyebut jika ini merupakan PON terburuk yang pernah diikutinya.

“Yang jelas kami berasumsi bahwa ini multi event yang dilaksanakan empat tahun sekali. Tapi kenyataannya semua khalayak bisa melihat,” kata mantan atlet Timnas itu.

Saat melakukan latihan, kontingen tidak mendapat pelayanan yang baik dari panitia pelaksana. Mereka harus mengepel lantai sendiri.

“Ya kita lihat perjalanan ke sini, mau ke kamar mandi tidak ada, segala macam tidak ada. Itu kan ya menerima apa adanya la. Tapi tetap saya mengintruksikan dengan situasi apa pun Jawa Barat tetap fight. Dan kami ingin jadi yang terbaik,” tukasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Prayugo Utomo
EditorPrayugo Utomo
Follow Us