Penemuan kerangka manusia dalam pohon aren membuat warga Desa Pematang Ganjang, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) heboh.
Kerangka ditemukan oleh dua warga yang sedang mencari buah sawit, polisi menemukan sejumlah barang bukti di lokasi termasuk kerangka manusia.
Identitas korban masih misterius dan tengah dalam penyelidikan, polisi belum bisa memastikan identitas kerangka tersebut maupun penyebab kematiannya.
Serdang Bedagai, IDN Times - Penemuan kerangka manusia di dalam pohon aren membuat warga Desa Pematang Ganjang, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), heboh.
Kerangka itu ditemukan, Selasa (9/9/2025). Polisi bersama Tim Inafis Polres Sergai langsung turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan barang bukti. Hingga kini, identitas korban masih misterius dan tengah dalam penyelidikan.
Penemuan ini bermula dari dua warga sekitar, Rian dan Aldi. Keduanya sedang mengambil buah sawit ketika melihat sebuah pohon aren yang sudah mati. Pohon itu, kata Rian, sudah mati sekitar empat tahun lalu, namun baru tumbang sekitar sepekan terakhir akibat angin kencang.
Saat melihat retakan di batang pohon, mereka terkejut karena tampak potongan tulang. Setelah diperiksa lebih lanjut, ternyata itu adalah kerangka manusia.
Ps Kasi Humas Polres Sergai, Iptu LB Manullang, menyampaikan bahwa dari hasil olah TKP, polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya, satu helai celana panjang hitam, satu baju biru bertuliskan Justrun, sebuah ponsel Nokia hitam, gelang aluminium berwarna perak, dan kerangka manusia.
“Kerangka manusia itu berada di dalam pohon aren yang telah tumbang,” ungkap LB Manullang, Rabu 10 September 2025.
Hingga kini, polisi belum bisa memastikan identitas kerangka tersebut maupun penyebab kematiannya. Kasus ini masih membutuhkan penyelidikan lebih lanjut, termasuk pemeriksaan forensik di RS Bhayangkara Medan.
“Kita belum tahu apakah tulang belulang ini merupakan korban pembunuhan atau bukan. Mari kita doakan agar identitasnya segera terungkap,” jelas LB Manullang.