Jembatan Krueng Meureudu kembali dibuka fungsional setelah penanganan sementara selesai.
Oprit jembatan hancur akibat banjir, memaksa kendaraan harus melewati jalur alternatif.
514.343 kepala keluarga atau 1.974.300 orang terdampak banjir di Aceh, dengan korban meninggal 415 orang dan pengungsi mencapai 133.417 kepala keluarga.
Banda Aceh, IDN Times - Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh memastikan penanganan sementara oprit Jembatan Krueng Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, telah selesai, pada Jumat (12/12/2025).
“Penanganan sementara terhadap kerusakan oprit Jembatan Krueng Meureudu sudah dilakukan,” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.2 BPJN Aceh, Rita Marleni.
Rita menyampaikan oprit Jembatan Krueng Meureudu berada pada ruas Jalan Meureudu-Pidie Jaya merupakan jalur penting penghubung menuju Kabupaten Bireuen.
“Jembatan mulai fungsional dan kembali dibuka sejak hari ini,” ujar Rita.
Sebelumnya, BPJN Aceh telah melakukan sejumlah penanganan, seperti penimbunan oprit jembatan serta pemasangan batu boulder untuk mempercepat pemulihan akses jalur nasional lintas timur Aceh.
Kala itu progres penanganan dilaporkan telah mencapai 25 persen, dengan estimasi waktu pengerjaan sekitar 10 hari, pada Kamis (4/12/2025).
Selain itu, BPJN Aceh juga telah menyelesaikan pembersihan jalan pendekat Jembatan Krueng Meureudu dari lumpur tebal sisa banjir bandang.
Untuk diketahui, oprit jembatan sebelumnya sempat hancur akibat banjir yang melanda kawasan tersebut, pada Jumat (28/11/2025). Kondisi ini membuat jalan lintas Medan-Banda Aceh di Kabupaten Pidie Jaya sempat putus.
Kondisi ini membuat kendaraan yang datang dari Kota Banda Aceh menuju Kabupaten Bireuen terpaksa harus melewati jalur alternatif lain.
Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh, mencatat korban terdampak mencapai 514.343 kepala keluarga atau 1.974.300 orang hingga Sabtu (13/12/2025) pukul 16.58 WIB. Mereka tersebar di 18 kabupaten kota di Aceh.
Kemudian jumlah sementara korban meninggal dunia yakni 415 orang, luka berat 479 orang, luka ringan 3.845 orang, dan hilang 36 orang. Para pengungsi tersebar di 2.186 titik. Jumlah pengungsi saat ini 133.417 kepala keluarga atau 489.036 jiwa.