Penanganan Kasus Tewasnya Napi di Samosir Dipastikan Transparan

Medan, IDN Times – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Utara (Kanwil Ditjenpas Sumut) memastikan penanganan insiden yang menewaskan seorang narapidana bernama Armi Rinaldo Siregar di Lapas Kelas III Pangururan, Kabupaten Samosir, dilakukan secara cepat, transparan, dan sesuai prosedur.
Kejadian tragis yang terjadi pada Senin (6/10/2025) itu memunculkan perhatian publik setelah korban dikabarkan tewas usai terlibat keributan dengan sesama warga binaan. Pihak Ditjenpas menegaskan seluruh proses sudah ditangani secara profesional dengan melibatkan aparat kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut.
1. Petugas langsung bertindak saat keributan terjadi

Kepala Kanwil Ditjenpas Sumatera Utara, Yudi Suseno, menjelaskan bahwa petugas lapas langsung melakukan pengamanan begitu mengetahui adanya keributan di blok tahanan.
“Petugas Lapas langsung melakukan langkah pengamanan saat terjadi keributan pada Minggu malam (5/10/2025), termasuk memindahkan korban ke kamar lain untuk mencegah bentrokan lanjutan. Ketika insiden kembali terjadi keesokan harinya, petugas segera mengevakuasi korban ke klinik Lapas dan kemudian ke rumah sakit. Kami pastikan semua langkah dilakukan sesuai SOP,” ujar Yudi.
Namun, meski sudah dievakuasi dengan cepat, nyawa korban tetap tak tertolong. Armi dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSUD Hadrianus Sinaga Pangururan sekitar pukul 13.28 WIB.
2. Polisi lakukan autopsi demi transparansi penyelidikan

Pihak kepolisian memutuskan untuk tetap melakukan otopsi terhadap jenazah korban, meskipun keluarga sempat menyatakan keberatan. Langkah ini diambil demi memastikan penyelidikan berjalan secara transparan dan profesional.
“Kami turut berduka cita dan menghormati perasaan keluarga korban, namun proses otopsi diperlukan sebagai bagian dari penyelidikan yang objektif dan akuntabel,” tambah Yudi.
Proses hukum sepenuhnya diserahkan kepada kepolisian untuk mengungkap penyebab pasti insiden tersebut, termasuk kemungkinan adanya unsur kelalaian dari pihak lain.
3. Keamanan lapas tetap terkendali pasca kejadian

Pasca-insiden, situasi di Lapas Pangururan dipastikan tetap kondusif. Yudi menegaskan bahwa petugas tetap siaga dan kondisi keamanan terkendali berkat langkah cepat yang diambil sejak awal.
“Kanwil Ditjenpas Sumatera Utara berkomitmen untuk terus memperkuat pengawasan, meningkatkan pembinaan, dan memperketat pengendalian keamanan di seluruh lapas/rutan di wilayahnya agar insiden serupa tidak terulang di masa mendatang,” jelasnya.