Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sarasehan jurnalis perempuan Indonesia di HPN 2023, Selasa (7/2/2023) (Dok.Istimewa)

Medan, IDN Times - Ketua Umum Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI), Zulfiani Lubis menceritakan bagaimana awal dirinya mau bersentuhan dengan organisasi pers perempuan ini tahun 2010. Saat itu ia menjabat Koordinator Bidang Pendidikan Pelatihan dan Pengembangan Profesi Wartawan di Dewan Pers dan resah melihat minimnya perempuan disertakan dalam pelatihan-pelatihan yang dibuat.

“Setiap kali Dewan Pers mengadakan pelatihan, media itu selalu mengirim jurnalis laki-laki. Kemudian saya buat slotnya 50 untuk perempuan,” jelas Uni Lubis.

Berangkat dari rasa kekesalan, pemimpin redaksi IDN Times itu tetap melakukan pelatihan jurnalis khusus perempuan atas izin dan dukungan Ketua Dewan Pers, Profesor Bagir Manan. 

1. Uni Lubis menilai akses untuk jurnalis perempuan masih jomplang

FJPI menggelar sarasehan jurnalis perempuan Indoensia 2023 (IDN Times/Indah Permata Sari)

Menurut Uni, untuk menyadarkan tentang kesetaraan tidak hanya perempuan, tapi yang lebih penting, laki-laki punya perspektif perempuan dan anak dalam peliputan.

“Kalau bukan kita jurnalis perempuan, siapa lagi. Jadi, bukan berarti kita hanya perspektif tapi kita harus lebih konsen. FJPI ini tidak hanya perempuan yang menjadi anggota, tetapi memang 15 tahun perkembangan kami dari hari pertama itu adalah keadaan akses bagi peningkatan profesionalisme yang didalami oleh jurnalis perempuan itu masih jomplang,” kata Uni Lubis.

Sehingga, diperlukan semangat bersama untuk membentuk agar dapat belajar bersama dan juga organisasi yang wajib berkembang. Dalam hal ini, Uni Lubis meminta pers perempuan untuk bisa bersikap inklusif dan kolaboratif dalam semua hal.

2. Disarankan FJPI melakukan database tentang pers perempuan

Editorial Team

Tonton lebih seru di