Berpuluh Tahun Rusak, Perbaikan Jalan Labura-Toba Segera Digarap

Toba, IDN Times – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution memastikan jalan rusak yang menghubungkan Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) dengan Toba akan segera diperbaiki. Namun, pengerjaan dilakukan secara bertahap mulai tahun ini hingga tahun depan.
Kata Bobby perbaikan jalan ini untuk mendukung aktivitas ekonomi, terutama sektor pertanian. Selama ini, rusaknya jalan membuat harga hasil pertanian jadi rendah, sementara pupuk dan kebutuhan pokok justru lebih mahal.
1. Perbaikan jalan dilakukan bertahap hingga tahun depan

Menurut Bobby, pengerjaan jalan tidak bisa dilakukan sekaligus karena keterbatasan waktu. Tahun ini, pemerintah akan fokus memperbaiki jalan rusak di Labura sepanjang 3,1 kilometer. Sedangkan ruas jalan Silimbat–Parsoburan di Toba baru akan dikerjakan awal 2026.
“Tahun ini yang kita kerjakan itu yang di Laburanya sekitar 3,1 Km, yang di bagian Toba kita kerjakan awal tahun (2026), tidak bisa kita kerjakan keseluruhannya (tahun ini) karena Parsoburan-Silimbat kerusakannya lebih berat, jadi waktu pengerjaan yang tinggal 3 bulan lagi tidak cukup,” kata Bobby Nasution, dalam keterangan, Jumat (26/9/2025).
2. Jalan strategis untuk distribusi hasil pertanian

Bobby menyebut ruas jalan Labura–Toba ini sangat vital karena menjadi jalur distribusi hasil pertanian dari Kecamatan Habinsaran, Borbor, dan Nassau. Kerusakan jalan membuat harga jual produk pertanian di daerah tersebut lebih rendah dibandingkan wilayah lain.
“Manfaatnya mudah-mudahan hasil pertanian, perkebunan di Toba, ini akan semakin lebih baik lagi harganya, logistik lebih murah, karena kalau jalan harus mutar (dari Porsea) harga beli hasil pertanian jadi rendah, kalau itu nyambung kenaikannya bisa sampai Rp700,” jelas Bobby.
3. Warga berharap pengerjaan cepat selesai

Masyarakat setempat mengaku sudah lama menunggu perbaikan jalan. Kondisi jalan yang rusak parah selama puluhan tahun tidak hanya menghambat distribusi hasil tani, tapi juga menyulitkan akses warga untuk kebutuhan sehari-hari hingga pelayanan kesehatan.
“Sudah berpuluh-puluh tahun jalan ini rusak parah, kami sulit jual hasil pertanian, barang-barang jadi mahal, susah kalo harus ke rumah sakit, mudah-mudahan pengerjaannya cepat selesai,” kata Sunggul Pasaribu, warga Kecamatan Habinsaran.