Bangunan di Jalan Ringroad Roboh, Berikut Pengakuan Para Saksi

Menurut penuturan warga sekitar, bangunan rintuh sekira pukul 19.00 WIB usai salat Magrib warga dan pengendara dikejutkan dengan suara gemuruh.

“Pas kami lihat abunya udah banyak. Warga berteriak bangunan roboh,” ujar Rahman, warga sekitar di lokasi.

Letak bangunan tak jauh dari pusat perbelanjaan Ringroad City Walk. Selama ini, bangunan yang runtuh merupakan cafe Big White Coffee dan pijat refleksi keluarga.

Belum ada kepolisian yang melakukan penyelidikan. Namun diperkirakan tidak ada korban jiwa.

“Karena masih masa rehab ini. Udah beberapa hari terakhir mereka gak beroperasi,” ujar Tuti, warga sekitar.

Menurut penuturan warga, saat bangunan akan runtuh terdengar bunyi alarm panjang.

“Jadi ada bunyi alarm panjang. Kami pun kaget. Gak lama langsung runtuh bangunannya,” kata Riski, saksi mata kejadian.

Saat kejadian, Riski berada di seberang jalan. Dirinya menunggu orderan ojek online.

“Ada bunyi retakan gitu. Gak lama langsung buaarrrr.... ambruk lah itu semua,” ungkap pria 26 tshun ini.

Saat itu juga abu langsung mengepul. Bahkan batu-batu material bangunan terlempar hingga seberang jalan.

Saat itu warga sempat panik. Mereka langsung mendatangi lokasi untuk mencari korban jiwa

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Hanya seorang pemuda bernama Pebri mengalami luka dan sudah dilarikan ke rumah sakit.

"Menurut informasi yang saya terima, kejadian terjadi sekira pukul 19.00 WIB. Saat roboh tadi diinformasikan lagi tidak ada orang karena lagi masa renovasi," kata Kepala Lingkungan IX, Budi Sihombing kepada IDN Times.

Sambung Budi, bangunan ini dalam keadaan renovasi untuk menambah satu lantai lagi dan kebetulan pekerjanya sudah pulang. Diduga akibat penambahan lantai inilah bangunan roboh.

"Awalnya tempat ini lantai dua, nah mau direnovasi nambah satu lantai" ujarnya.

Bayu, pengawas bangunan yang runtuh di Jalan Ringroad, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan Senin (8/4) memberikan kabar mengejutkan. Dia mengatakan bangunan itu sudah retak di bagian pondasi.

“Rencananya memang mau diruntuhkan bangunannya. Karena sudah ada yang retak,” ujar Bayu di lokasi.

Bangunan itu awalnya memang berlantai dua. Pemilik bangunan berencana menambah bangunan hingga lantai lima. Namun sebelum bangunan rampung, ternyata konstruksinya diduga bermasalah.

Sore tadi, kata Bayu, para pekerja sudah bubar sejak pukul 17.00 WIB. Sedangkan bangunan roboh sekita pukul 19.00 WIB.

Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian runtuhnya bangunan rumah toko atau ruko di Jalan Ringroad/Gagak Hitam, Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sunggal, Kota Medan, Senin (8/4) malam.

Namun satu orang warga menjadi korban luka karena rumahnya terimpa reruntuhan bangunan.

“Bangunan ini kosong. Tidak ada orang di dalamnya. Namun demikian kita perlu meyakinkan. Kita juga telah meminta bantuan kepada tim SAR ya untuk mengecek apakah memang benar-benar bangunnya tidak ada orang,” kata Dadang di lokasi kejadian.

Dadang juga menjelaskan, pihaknya akan melakukan penyelidikan mendalam atas penyebab runtuhnya gedung. Apalagi reruntuhan gedung menimpa rumah yang tepat berada di sebelahnya.

“Kami menerima informasi ada dari rumah tersebut yang terkena luka di bagian punggung dan telah dibawa ke rumah sakit,” ujarnya.

Anggota DPRD Komisi IV, Ilhamsyah yang kebetulan berada di lokasi mengatakan bahwa ada kesalahan terhadap ambruknya bangunan ini. Pihak TRTB menurutnya harus bertanggung jawab. Apakah bangunan ini sudah ada izin, sudah layak huni dan terkait bagaimana kekuatan konstruksi bangunannya.

"Kalau kita lihat keadaan bangunan ini sekarang yang rata dengan tanah, pasti ada yang salah dengan konstruksinya. TRTB harus bertanggunjawab, karena setiap bangunan tidak tahan terhadap tekanan dari atas," ujar Ilhamsyah kepada wartawan di lokasi.

"Terkait masalah ini, nanti kita akan merapatkannya di DPRD Medan agar masalah ini tidak terulang lagi," katanya.

Untuk masalah izin bangunanya, lanjutnya, Ilhamsyah mengaku belum mengetahuinya, dia mengatakan pihaknya akan berkoordinasi kepada pihak PKPPR untuk menanyakan izin bangunannya.

"Upaya saat ini yang dilakukan adalah berkordinasi dengan pihak keamanan dan instansi terkait untuk mengetahui apakah ada korban jiwa dalam insiden ini," ucapnya.

Menurut informasi, sambungnya, bangunan ini setiap harinya beroperasi sebagai tempat White Coffee dan Refleksi Vanezia.

"Pada saat kejadian bangunan ini lagi tidak beroperasi karena masih tahap renovasi menambah satu tingkat lagi," ujarnya mengakhiri.