Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Anak 10 Tahun di Nisel Diduga Dianiaya Keluarga, Kakinya Sampai Patah

Ilustrasi kekerasan terhadap anak. (IDN Times/Arief Rahmat)

Nias Selatan, IDN Times – Kasus dugaan penganiayaan terhadap seorang bocah perempuan berusia 10 tahun di Nias Selatan sedang menjadi perhatian publik. Bocah malang tersebut viral di media sosial setelah video yang menunjukkan kondisi kedua kakinya patah beredar luas. Kasus ini pun memicu simpati sekaligus kemarahan masyarakat.

Kapolres Nias Selatan, AKBP Ferry Mulyana Sunarya, memastikan pihaknya tengah mengusut kasus tersebut. Proses penyelidikan dilakukan oleh tim gabungan dari Satreskrim Polres Nias Selatan dan Polsek Lolowau.

"Masih diadakan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, serta pendalaman apakah memang ada unsur kekerasannya mohon waktu ya," kata Ferry, saat dikonfirmasi awak media di Medan, Selasa (28/1/2025).

1. Sejumlah anggota keluarga diperiksa terkait dugaan keterlibatan penganiayaan

Ilustrasi garis polisi. (IDN Times/Arief Rahmat

Sejumlah anggota keluarga dekat korban, seperti kakek, nenek, paman, dan tante, telah dipanggil oleh polisi untuk dimintai keterangan. Namun, hingga saat ini, status mereka masih sebagai saksi.

"Pemanggilan ini baru sebatas saksi," jelas Ferry.

2. Korban dititipkan orangtua sejak kecil

Ilustrasi kekerasan terhadap anak. (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih lanjut, Ferry menjelaskan bahwa orang tua korban sudah berpisah sejak ia masih bayi. Sang ibu kemudian menitipkan korban kepada kakek dan neneknya untuk diasuh.

“Orang tuanya sudah lama berpisah. Setelah itu, korban diasuh oleh kakek dan neneknya,” tambahnya.

Ferry juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam menyebarkan informasi yang belum terverifikasi terkait kasus ini. Menurutnya, langkah ini penting untuk melindungi privasi dan kenyamanan korban.

“Kami akan bekerja secara profesional dan transparan untuk memastikan keadilan ditegakkan,” tegas Ferry.

3. Kasus mencuat dari media sosial

Ilustrasi media sosial (Pexels.com/Tracy Le Blanc)

Polisi sudah menemui korban. Mereka juga terus melakukan penyelidikan kasus dugaan penganiayaan ini.

“Perlindungan anak harus menjadi tanggung jawab bersama. Kami juga memberikan edukasi kepada masyarakat untuk lebih peka terhadap potensi kekerasan pada anak,” tambahnya.

Kasus ini mencuat setelah sebuah video yang diunggah ke Facebook. Dalam video tersebut, terlihat narasi yang menyebut korban mengalami penganiayaan sejak kecil oleh kerabat dekatnya.

“Ini perlakuan biadab, dari kecil hingga usia 10 tahun disiksa oleh kakek, nenek, paman, dan tantenya,” demikian narasi dalam unggahan tersebut.

Hingga saat ini, kasus ini terus menjadi sorotan publik. Banyak pihak berharap korban mendapatkan keadilan, dan pelaku, jika terbukti bersalah, segera dihukum sesuai hukum yang berlaku.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Prayugo Utomo
EditorPrayugo Utomo
Follow Us