Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

3 SPPG Dinonaktifkan Pasca Dugaan Keracunan 95 Pelajar di Toba

Foto pasien menggunakan selang infus (Pexel.com/Anna Shvets)
Foto pasien menggunakan selang infus (Pexel.com/Anna Shvets)

Medan, IDN Times  - Badan Gizi Nasional (BGN) menonaktifkan tiga Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pasca dugaan keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Toba., Rabu (15/10/2025) lalu. Tiga SPPG yang dinonaktifkan yakni; Pardomuan Nauli Laguboti, Yayasan Namora Tama Berkarya dan Situa-tua Sigumpar.

Tiga SPPG ini diduga menjadi penyebab keracunan dari 95 pelajar disana. Asal sekolahnya mulai dari; SMP Negeri 1 Laguboti, SD Tanding Pintu Bosi Laguboti dan SMK Laguboti.

Korban paling banyak berada di SMP Laguboti dengan 84 pelajar. Sekolah ini mendapat distribusi MBG dari SPPG Pardomuan Nauli Laguboti. Para pelajar yang diduga keracunan sempat mendapat perawatan di rumah sakit.

1. Para korban mengalami mual muntah, biaya perawatan dibebankan kepada SPPG

Progam Makan Bergizi Gratis Yang Perlu DIkaji Ulang
Progam Makan Bergizi Gratis

Kepala Dinas Kesehatan Toba Freddi Sibarani mengatakan, para korban dugaan keracunan mengalami mual, muntah, sakit kepala, pusing hingga sesak nafas. Para korban kemudian langsung dibawa ke tempat perawatan medis terdekat.

“Beberapa di lakukan penanganan di puskemas Laguboti ada yg di rawat inap dan ada yg hanya observasi beberapa jam lalu pulang. Ada yg di rawat di RSUD Porsea dan do RS HKBP,” kata Freddi kepada IDN Times, Jumat (17/10/2025).

Pihaknya juga langsung menggelar rapat koordinasi setelah dugaan keracunan itu. Para SPPG kemudian diminta menanggungjawabi perawatan kesehatan para korban.

“Disepakati pembiayaan di bebankan kepada pemilik dapur SPPG dan dapat di sandingkan jika korban memiliki BPJS maka pembiayaan lewat BPJS,” katanya.

2. Ada semangka yang ditemukan sudah berlendir

ILustrasi Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) (IDN Times/Rangga Erfizal)
ILustrasi Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) (IDN Times/Rangga Erfizal)

Freddi mengungkapkan, tim Dinas Kesehatan bersama BGN telah mengambil sejumlah sampel makanan untuk diuji di laboratorium. Pemeriksaan ini dilakukan guna memastikan sumber penyebab keracunan yang menimpa para siswa.

“Dari data di lapangan, ditemukan sampel makanan berupa semangka dengan kondisi berlendir,” jelas Freddi.

Namun, ia belum berani menyimpulkan bahwa buah tersebut menjadi pemicu keracunan massal. Menurutnya, ada beberapa menu lain yang juga perlu diuji, seperti ikan mujair asam manis, tempe, dan sayur pakcoy.

“Saat ini sampel makanan sudah diambil oleh tenaga analis yang didampingi tim dari Loka BPOM Toba,” tambahnya.

Pengujian laboratorium ini akan menjadi dasar BGN untuk menentukan apakah insiden tersebut disebabkan oleh kelalaian dapur penyedia atau faktor penyimpanan dan distribusi makanan.

3. BGN lakukan evaluasi menyeluruh

ILustrasi Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) (IDN Times/Rangga Erfizal)
ILustrasi Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) (IDN Times/Rangga Erfizal)

Badan Gizi Nasional (BGN) memutuskan menutup sementara dapur SPPG yang diduga menjadi penyebab keracunan. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk kehati-hatian dan tanggung jawab, agar kejadian serupa tidak terulang di dapur penyedia MBG lain di Sumatera Utara.

Menurut Freddi, evaluasi akan meliputi pemeriksaan proses penyimpanan bahan makanan, kebersihan dapur, sistem distribusi, dan standar operasional penyajian.

“Kami terus melakukan investigasi untuk memastikan penyebab keracunan dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang,” ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifin Al Alamudi
EditorArifin Al Alamudi
Follow Us

Latest News Sumatera Utara

See More

5 Tips Aman Melewati Jalan Berlubang

17 Okt 2025, 17:00 WIBNews