TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Riau Defisit Beras di Tengah Pandemik, Sagu Bisa Jadi Alternatif

Penghasil sagu terbesar di Indonesia ada di Meranti

Pekerja memeriksa kualitas beras di Gudang Perum Bulog Sub Divre Pekalongan, Desa Munjung Agung, Tegal, Jawa Tengah, Selasa (7/4/2020). Menurut Perum Bulog Sub Divre Pekalongan, jelang Ramadan dan upaya penanganan COVID-19 stok beras di wilayah Pekalongan, Tegal dan Brebes cukup untuk enam bulan kedepan sebanyak 30.000 ton setara beras. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Pekanbaru, IDN Times – Riau menjadi salah satu dari empat provinsi yag dinyatakan defisit stok beras di tengah pendemik corona. Kondisi ini juga dinilai sangat memprihatinkan.

Apalagi saat ini, Riau tengah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus rantai penularan COVID-19.

Baca Juga: Saat Ini Bulog Sumut Hanya Miliki Stok Gula 250 Ton

1. Krisis pangan bisa menimbulkan masalah baru

Bantuan beras yang diterima Gugus Tugas COVID-19 Sulsel, Rabu (29/4). Humas Pemprov Sulsel

Wakil Ketua DPRD Riau Hardiano, mengaku prihatin dengan kondisi tersebut. Pemerintah harus segera mengambil sikap agar kelangkaan beras tidak menimbulkan permasalahan baru di tengah masyarakat yang sangat disulitkan dengan bencana ini.

"Cukup memprihatinkan di tengah pandemi, kita malah dihadapkan dengan defisit beras. Ini tentu sangat dilematis, karena Provinsi Riau hingga hari ini masih sangat bergantung pada provinsi tetangga untuk menyuplai kebutuhan beras sendiri," ucap Hardianto, seperti dilansir dari ANTARA, Rabu (6/5) petang.

2. Stimulus kepada petani bisa dongkrak produksi

Ilustrasi stok beras atau sembako di supermarket Palembang. (IDN Times/dokumen)

Hardianto menyarankan, agar Pemprov Riau dan Pemda kabupaten/kota menghidupkan kembali sentra pertanian dengan memberikan stimulus kepada petani untuk berproduksi.

"Berikan dorongan stimulus pada petani. Kita hidupkan lagi sentra pertanian yang semula tidak jalan. Ini bisa dikerjakan. Karena kita tidak punya pilihan lain, kalau cetak sawah berkaitan dengan waktu dan anggaran yang tidak memungkinkan untuk dilakukan saat ini," ucap politisi Gerindra itu.

Baca Juga: Pekanbaru Terapkan PSBB, 8 Muda-mudi Ini Malah Mabuk-mabukan

Berita Terkini Lainnya