TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

IOM Akui Telah Kirim Tim Tanggap Darurat Tangani Imigran Rohingya

Terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah

Ilustrasi pengungsi etnis Rohingya berada di Pulau Idaman, pesisir Pantai Kuala Simpang Ulim, Aceh Timur, Aceh, Sabtu (5/6/2021). Sebanyak 81 orang pengungsi etnis Rohingya dengan tujuan Malaysia yang terdampar di Aceh pada 4 Juni 2021. (ANTARA FOTO/Irwansyah)

Banda Aceh, IDN Times - Organisasi Internasional untuk Migrasi atau International Organization for Migration (IOM) di Indonesia telah mengirimkan tim tanggap darurat untuk menangani imigran Etnis Rohingya yang terdampar di Aceh.

National Media and Communications Officer IOM, Ariani Hasanah Soejoeti mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan asesmen kesehatan bersama dengan pemerintah setempat.

"Dengan adanya laporan sementara bahwa 34 orang memerlukan perawatan medis segera," kata Ariani, pada Rabu (28/12/2022).

Baca Juga: Selundupkan Etnis Rohingya ke Malaysia, Nelayan Dijerat TPPO

1. Mulai mendukung pemerintah daerah dengan layanan kesehatan

185 imigran Etnis Rohingya terdampar di Kabupaten Pidie, Aceh. (Dokumentasi Humas Polda Aceh untuk IDN Times)

IOM dikatakan Ariani, sebelumnya mendapatkan informasi bahwa ada kedatangan kapal baru yang membawa imigran dengan jumlah yang lebih besar di Kabupaten Pidie, yaitu 185 orang.

Menindaklanjuti informasi tersebut, selain mengirimkan tim tanggap darurat, IOM diakui juga mulai mendukung pemerintah daerah dengan layanan kesehatan untuk para imigran Etnis Rohingya.

“Termasuk rujukan keperawatan sekunder di rumah sakit setempat jika diperlukan dan penyediaan layanan dasar,” ujarnya.

2. Terus berkoordinasi terkait pemberian bantuan dalam hal pendaratan para imigran

185 imigran Etnis Rohingya terdampar di Kabupaten Pidie, Aceh. (Dokumentasi Humas Polda Aceh untuk IDN Times)

Sehubungan dengan itu, IOM terus berkoordinasi dengan satuan tugas (Satgas) pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) nasional dan pemerintah setempat untuk memberikan bantuan dalam hal pendaratan yang aman.

Mereka juga akan terus bekerja sama dengan mitra-mitra terkait untuk memastikan tersedianya layanan kesehatan, termasuk tes COVID-19, tempat tinggal sementara yang layak seperti air dan sanitasi.

“Termasuk pelindungan dan dukungan kesehatan mental dan psikososial terpenuhi dalam beberapa hari mendatang,” ucap Ariani.

Baca Juga: 185 Imigran Rohingya Terdampar di Pidie, 30 Meninggal di Perjalanan

Berita Terkini Lainnya