Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Film Negeri Para Ketua, Sorot Preman hingga Hubungan Antar Etnis

Film Negeri Para Ketua (instagram @negeriparaketua)

Medan, IDN Times -Salah satu karya anak Medan yang tayang di bioskop baru-baru ini adalah film "Negeri Para Ketua". Film ini dibintangi para konten kreator yang ada di Medan, dibalut dengan percintaan, aksi dan humoris.

Pemerhati film Daniel menyampaikan pandangannya soal plus minus film Negeri Para Ketua.

1. Film yang dikhususkan untuk mengangkat sosok tertentu

Film Negeri Para Ketua (instagram @negeriparaketua)

Selain itu, Daniel juga mengatakan film ini memang dikhususkan untuk mengangkat sosok tertentu serta memberdayakan konten kreator Medan. Menurutnya tercium adanya upaya mengangkat sosok tersebut.

“Sisi bagusnya film ini mengangkat konten kreator di Medan. Filmnya lucu atau humoris jadi untuk penonton Medan itu secara regional  sangat mewakili bisa menghibur dan mengangkat bakat yang ada di kalangan konten kreator Medan,” ucapnya pada IDN Times, pada Senin (9/12/2024).

2. Pesan moral film ini adalah semangat hidup bertetangga antar etnis

Film Negeri Para Ketua (instagram @negeriparaketua)

Dikatakannya, dalam alur cerita film ini memberikan pesan moral untuk semangat hidup bertetangga antar etnis.

“Secara moral, memang punya pesan pembaruan yang bagus karena memang Medan agak beda karakteristiknya dari Provinsi lain. Kita kan lebih membaur etnis-etnis di Medan, filmnya punya tujuan baik untuk mengangkat semangat pembauran itu. Semangat hidup bertetangga antar etnis," kata Daniel.

Baginya, selain pesan moral juga memperkenalkan Kota Medan dengan berbagai kultur yang ada dan logat-logat khas Medsn dalam bahasa yang dilontarkan para pemeran.

“Medan memang dikenal sebagai Negeri Para Ketua, semuanya ketua atau preman. Memang itu sangat relate untuk warga Medan. Cuma mungkin kritiknya, sebenarnya bisa lebih baik dengan penempatan etnis yang pas. Maksudnya gak memaksa orang atau pemeran untuk berperan etnis Natak menjadi etnis China. Seperti bang Tigor jadi orang Cina," katanya. 

Menurutnya film bisa lebih baik kalau pemeran dengan latar belakang etnis yang sesuai karakternya. Jadi, orang Batak gak jadi orang Cina. "Pengenalan orang India lebih banyak India Tamil, daripada India punjabi. Tapi sebenarnya etnis Tamil, harusnya lebih banyak etnis Tamil yang dilibatkan,” ucapnya.

3. Diharapkan kru lokal asal Medan dapat juga diberdayakan

Film Negeri Para Ketua (instagram @negeriparaketua)

Dia berharap dengan makin banyak film yang syuting di Medan, dapat semakin memberdayakan komunitas film dan sineas di Medan untuk ikut serta dalam pembuatannya. Bukan hanya konten kreatornya tapi lebih mengarah ke kru.

"Jadi gak hanya membawa kru dari Jakarta tapi di sini juga ikut serta dalam pembuatannya lebih banyak lagi yang dilibatkan. Kalau Aura Kasih atau pemeran artis lainnya itu gak apa, karena akan menjadi daya tarik,” tuturnya.

Terkait Mangaraja, Daniel menjelaskan bahwa sosok Mangaraja itu merupakan sosok yang perlu disegani semua para ketua. Dia adalah ketua di atas ketua. Sehingga, Kota Medan perlu sosok tersebut, untuk mengatur karena semua merasa ketua.

“Medan memang perlu sosok pemimpin yang bisa disegani oleh lapisan ketua-ketua ini,” sebutnya.

Ada 5 wilayah dalam film Negeri Para Ketua, yakni Medan Timur, Medan Selatan, Medan Barat, Medan Utara, dan Medan Tengah.

Kembali dijelaskan Daniel bahwa, ketua itu bukan preman tapi lebih ke organisasi masyarakat (ormas). Ormas yang memegang wilayah tertentu, dan bukan menjadi rahasia umum.

“Jadi, kita perlu pemimpin yang bisa disegani oleh semua ormas. Jadi, di situ pesannya sosok Bobby jadi Mangaraja. Jadi, bisa segani oleh lapisan para ketua di Medan. Film ini, cukup menghibur karena setiap hari kita punya konten kreator di Medan yang punya talent tapi selama ini karena punya daerah jadi gak semua bisa terekspos ke film nasional. Jadi ini adalah usaha yang bagus,” tuturnya.

Kota Medan diketahui bahwa akhir-akhir ini filmnya meningkat atau sedang trending dengan kesuksesan hingga ada yang tembus ke luar negeri. Seperti film Ngeri-Ngeri Sedap dan Agak Laen yang mencuat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Indah Permata Sari
Doni Hermawan
Indah Permata Sari
EditorIndah Permata Sari
Follow Us