Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

7 Cara Bulan Ramadan Memberi Pelajaran tentang Keseimbangan Hidup

ilustrasi perempuan berhijab (pexels.com/RDNE Stock Project)

Menyambut bulan Ramadan, apa saja yang kamu lakukan? Beberapa orang mungkin memfokuskan diri bekerja karena selama bulan Ramadan terdapat banyak kebutuhan. Sedangkan sebagian lainnya memilih menghabiskan waktu untuk beribadah dan mengistirahatkan diri sejenak dari urusan duniawi.

Tapi tunggu dulu, apakah esensi dari bulan Ramadan harus mengorbankan salah satunya? Jawabannya tentu tidak. Pada faktanya bulan Ramadan juga memberi pelajaran tersendiri mengenai keseimbangan hidup. Sudahkah kamu menyadari tujuh pelajaran tersebut?

1. Keseimbangan antara urusan duniawi dan spiritual

ilustrasi beribadah (Pexels.com/Thirdman)

Bulan Ramadan selalu menarik untuk dibahas. Tapi ini bukan tentang menahan diri dari makan dan minum saja. Karena pada bulan Ramadan kita juga dapat memperoleh pelajaran berharga tentang keseimbangan hidup. Bagaimana cara bulan Ramadan memberi pelajaran tersebut?

Salah satunya menekankan keseimbangan antara urusan duniawi dan spiritual. Ramadan bukan hanya soal menahan lapar dan haus, tapi juga tentang menguatkan hubungan dengan Tuhan. Kita diajak menyeimbangkan kebutuhan dzohir dengan kebutuhan batin agar kehidupan yang dijalani tidak berat sebelah.

2. Keseimbangan dalam pola makan dan gaya hidup

ilustrasi makanan pedas (pexels.com/Makafood)

Membahas bulan Ramadan, pasti tidak bisa dipisahkan dengan gaya hidup. Tidak dapat dimungkiri jika kita menerapkan gaya hidup berbeda dengan hari-hari biasanya. Tapi justru dari fenomena ini kita dapat mempelajari lebih jauh tentang cara bulan Ramadan menekankan keseimbangan hidup.

Salah satu yang patut disadari adalah keseimbangan dalam pola makan dan gaya hidup. Setelah berbuka, kita disadarkan pentingnya makan secukupnya dan sehat, bukan berlebihan. Ramadan mengajarkan pola hidup yang lebih sadar. Seperti mengawali dengan niat, makan lebih teratur, dan menghargai makanan serta waktu.

3. Keseimbangan kita berinteraksi di tengah lingkungan sosial

ilustrasi perempuan berhijab (pexels.com/Alena Darmel)

Sudahkah kamu menyadari bahwa bulan Ramadan turut menghadirkan pelajaran berharga? Kita tidak hanya dihadapkan dengan fisik yang lemas dan keterbatasan energi. Namun ini juga berkaitan erat dengan keseimbangan hidup yang pasti didapat oleh setiap orang.

Selama bulan Ramadan, kita diingatkan lagi keseimbangan mengenai interaksi di tengah lingkungan sosial. Mau tidak mau, kita harus berbaur dengan lingkungan sekitar dalam beberapa urusan. Bahkan saat shalat berjamaah pun kita akan selalu berdampingan dengan orang lain.

4. Keseimbangan kita dalam mengatur waktu agar efektif dan efisien

ilustrasi perempuan berhijab (pexels.com/Thirdman)

Bulan Ramadan turun diiringi dengan perubahan prioritas. Tentu kita harus menyadari pentingnya pelajaran hidup tentang keseimbangan. Ternyata bulan Ramadan memiliki cara tersendiri agar kita mampu memahami situasi tersebut secara utuh.

Di sinilah kita mulai diingatkan kembali mengenai keseimbangan mengatur waktu agar efektif dan efisien. Selama Ramadan, kita harus belajar menjadi sosok yang disiplin. Setiap rutinitas dalam kesibukan memiliki porsi masing-masing sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.

5. Keseimbangan sosial empati yang harus dibangun

ilustrasi berbagi (pexels.com/Timur Weber)

Apakah dalam menjalani hidup ini kita ditakdirkan menjadi makhluk individualis? Jawabannya sudah tentu tidak. Siap atau pun tidak, kita harus menyadari fakta sebagai makhluk sosial. Keseharian kita selalu terhubung dengan orang lain beserta lika-liku di dalamnya.

Di sinilah cara bulan Ramadan memberi pelajaran tentang keseimbangan hidup. Kita diingatkan kembali mengenai sosial empati yang harus dibangun. Melalui zakat, sedekah, berbagi takjil, kita lebih sadar akan pentingnya berbagi dengan yang kurang mampu. Pada akhirnya memperkuat solidaritas sosial dan empati dalam hidup bermasyarakat.

6. Keseimbangan antara emosi dan pengendalian diri

ilustrasi perempuan berhijab (pexels.com/Artem Podrez)

Keseimbangan hidup memang menarik untuk dibahas. Apalagi jika ini dikaitkan dengan ibadah puasa di bulan Ramadan. Kita harus menjadi individu yang mampu memahami keseimbangan hidup dengan baik agar tidak terombang-ambing. Termasuk memahami bahwa bulan Ramadan sejatinya menghadirkan keseimbangan.

Salah satunya keseimbangan antara emosi dan pengendalian diri. Puasa melatih kita agar mampu menahan marah, menahan lisan, sekaligus menahan diri dari perbuatan tercela. Kita dapat mengendalikan reaksi emosional demi kesehatan mental dan harmoni sosial.

7. Keseimbangan antara pemasukan dengan pengeluaran

ilustrasi dompet uang (pexels.com/Ahsanjaya)

Berusaha memahami pelajaran hidup tentang keseimbangan tentu tidak mudah. Terkadang kita harus jatuh bangun karena menghadapi situasi yang berat sebelah. Tapi kehadiran bulan Ramadan sedikit banyak turut memudahkan kita dalam beradaptasi.

Karena saat bulan Ramadan, kita diingatkan kembali mengenai keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran. Jangan sampai kita membelanjakan uang lebih dari pendapatan yang diperoleh. Bagaimanapun juga, keseimbangan finansial saat bulan Ramadan sudah selesai jauh lebih penting dari kebahagiaan sesaat.

Bulan Ramadan dengan lika-liku perjalanan di dalamnya turut mengajarkan keseimbangan hidup. Hanya saja, masih banyak dari kita yang mengabaikan fakta tersebut. Padahal ini penting untuk membentuk kehidupan yang bermakna. Bukan hanya menyambut bulan Ramadan dengan kebahagiaan sesaat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us