5 Tradisi Lebaran yang Bikin Kamu Rindu Masa Kecil

Lebaran adalah momen yang paling dinantikan oleh semua orang, terutama anak-anak. Selain karena kita bisa mendapatkan THR (Tunjangan Hari Raya) dan hadiah dari orang tua, Lebaran juga merupakan waktu untuk berkumpul dengan keluarga dan melakukan tradisi-tradisi yang sudah menjadi kebiasaan.
Namun, ada beberapa tradisi Lebaran yang mungkin sudah tidak banyak dilakukan oleh anak-anak zaman sekarang yang dapat mengingatkan kita pada masa kecil. leBerikut adalah 5 tradisi Lebaran yang bikin kamu rindu masa kecil.
1.Membuat ketupat

Siapa yang tidak ingat dengan ketupat yang menjadi simbol Lebaran? Membuat ketupat dari beras dan daun kelapa adalah salah satu tradisi Lebaran di Indonesia yang paling menyenangkan.
Ketupat merupakan makanan tradisional yang dibuat dari beras dan dimasukkan ke dalam anyaman daun kelapa. Sejarah ketupat dimulai ketika Sunan Kalijaga memperkenalkan istilah "Bakda Lebaran" dan "Bakda Kupat" yang artinya sesudah Lebaran atau sesudah Kupat. Tradisi membuat ketupat pada saat perayaan Lebaran kemudian berkembang di Jawa dan menjadi simbol kebersamaan dan kasih sayang. Makna ketupat juga dapat dimaknai sebagai "laku papat" yang terdiri dari Lebaran, Luberan, Leburan, dan Laburan, yang merupakan simbol dari empat tindakan yang harus dilakukan setelah menjalani puasa Ramadhan.
Dulu saat masih kecil kita selalu membantu ibu membuat ketupat. Pagi-pagi sekali, ibu sudah mempersiapkan bahan-bahan untuk membuat ketupat. Kegiatannya mulai dari menyiapkan daun kelapa, beras, dan tali untuk mengikat ketupat. Setelah selesai membuat ketupat, kami semua berkumpul di teras rumah untuk mengeringkan ketupat. Matahari yang cerah membuat ketupat menjadi kering dan siap untuk dimasak.
Bahagia sekali momen saat itu dengan suasana rumah sangat ramai. Saudara-saudara saling bantu membantu sembari bercanda bersama dan berbicara. Mereka turut membantu membuat ketupat.
Membuat ketupat bersama keluarga adalah tradisi yang sangat berharga. Sekarang, ketika sudah dewasa dan tinggal di kota, kenangannya masih terasa dan seringkali merindukan suasana membuat ketupat bersama keluarga di desa.
2.Bermain petasan

Petasan adalah salah satu mainan yang paling populer saat Lebaran. Meskipun sekarang sudah tidak banyak dijumpai, bermain petasan masih menjadi kenangan yang menyenangkan bagi banyak orang.
Kegiatan ini dalam beberapa dekade terakhir lebih popular di desa. Seperti di Jombang, Mojokerto kabupaten, Tulungagung adalah contoh beberapa kota yang memiliki nuansa desa kental. Di sana, menjelang ramadan banyak di warnai anak-anak kecil yang bermain petasan langit layaknya momen tahun baru.
3.Menghias rumah dengan lampu

Menghias rumah dengan lampu adalah salah satu tradisi Lebaran yang paling indah. Lampu-lampu yang berwarna-warni membuat rumah terlihat lebih cerah dan menyenangkan.
Biasanya lampu-lampu yang digunakan adalah lampu hias LED warna-warni. Lampu-lampu ini banyak dipasang di masjid-masjid dan mushola. Beberapa rumah juga terkadang terlihat memasang lampu serupa. Selain itu, ada pula padepokan, balai RW atau tempat berkumpulnya Masyarakat yang juga dipasangi lampu-lampu warna-warni.
Lampu-lampu ini lazimnya dipasang menjelang lebaran di malam hari ketika gema suara takbiran terdengar. Bagi saya, hiasan lampu ini peristiwa yang begitu bermakna dan turut melengkapi suasana detik-detik menuju hari raya idul fitri.
4.Membuat kue lebaran

Membuat kue Lebaran adalah salah satu tradisi yang tak kalah menyenangkan. Dari kue putu ayu hingga kue semprit, semua kue Lebaran memiliki rasa yang khas. Di Jawa, sejauh yang penulis temui lebih banyak menggunakan kue nastar, pastel, kue salju dan kue pastel.
Ini biasanya menjadi momen bagi Perempuan. Di keluarga saya, anak perempuanlah yang paling banyak membantu ibu membuat kue lebaran. Sebabnya membuat kue lebaran bukan hanya tentang ketelatenan, tapi juga kesabaran. Sementara anak Perempuan, adalah yang paling dapat diandalkan.
Pembuatan kue ini biasa dilakukan hari ketujuh menjelang hari raya. Namun akhir-akhir ini tradisi membuat kue semakin jarang dilakukan. Masyarakat lebih condong membeli kue di toko terdekat atau di e-commerce, sebab dirasa lebih efisien dan cepat.
5.Bermain dengan teman-teman

Lebaran adalah waktu yang tepat untuk berkumpul dengan teman-teman dan melakukan kegiatan yang menyenangkan. Bermain dengan teman-teman adalah salah satu tradisi Lebaran yang paling menyenangkan.
Anak-anak di desa selalu bermain bersama baik sebelum hari raya maupun ketika momen hari raya. Pertemuan ini bukanlah seperti yang biasanya dilakukan di hari-hari biasa. Namun, ini adalah momen yang mengumpulkan mereka. Ini sederhananya adalah momen yang pas untuk berkumpul.
Para orang tua sedang libur bekerja sehingga mereka berdatangan ke masjid untuk saling berbincang. Sementara, putra-putri mereka bermain bersama dan turut memenuhi masjid di kampung. Alhasil sering kali kita dengar suara gema takbiran menjelang hari raya diisi oleh suara anak-anak kecil yang khas dan cempreng.
Namun, sayangnya fenomena ini juga turut surut kian hari. Meskipun, dari keempat poin di atas, yang terakhir masih dapat dikatakan banyak ditemukan.
Itulah 5 tradisi Lebaran yang bikin kamu rindu masa kecil. Meskipun sekarang sudah tidak banyak dilakukan, tradisi-tradisi ini masih menjadi kenangan yang menyenangkan bagi banyak orang, terutama bagi yang pernah hidup di desa.