Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Bentuk Dukungan Nyata yang Dibutuhkan saat Baru Kehilangan Kerja 

ilustrasi teman (freepik.com/freepik)
ilustrasi teman (freepik.com/freepik)

Kehilangan pekerjaan bukan cuma soal kehilangan penghasilan, tapi juga kehilangan ritme hidup, rasa percaya diri, dan arah. Di saat seperti ini, yang paling dibutuhkan bukan sekadar kata-kata motivasi kosong, tapi bentuk dukungan nyata yang bisa bikin tetap berdiri tegak meski hati lagi remuk. Rasanya kaya dihempas ombak tanpa pelampung, dan apa pun yang bisa dijadikan pegangan, sekecil apa pun, bakal sangat berarti.

Banyak orang yang bingung harus bersikap gimana saat temannya baru kehilangan pekerjaan. Mau bantu tapi takut salah ngomong, mau nyemangatin tapi takut malah tambah nyakitin. Padahal, yang dibutuhkan kadang bukan solusi besar, tapi kehadiran dan pengertian yang tulus.

Berikut ini lima bentuk dukungan nyata yang bisa benar-benar membantu seseorang yang baru saja kehilangan pekerjaannya.

1.Temani dan dengarkan tanpa menghakimi

ilustrasi teman (freepik.com/freepik)
ilustrasi teman (freepik.com/freepik)

Kadang, yang dibutuhkan cuma telinga yang mau dengerin tanpa potong, tanpa nyalahin, dan tanpa nyaranin hal-hal yang belum tentu sesuai. Kehilangan kerja bisa bikin seseorang merasa gagal, malu, dan gak punya arah, jadi penting banget buat gak menambah beban dengan komentar yang bernada penghakiman. Cukup hadir dan bilang, “Kalau mau cerita, aku siap dengerin,” itu udah bisa jadi penyelamat.

Ngobrol tanpa tujuan jelas bisa jadi terapi. Biarkan dia ngerasa valid atas perasaannya, entah itu marah, kecewa, atau bingung. Jangan buru-buru nyuruh move on atau bersyukur, karena tiap orang punya waktunya sendiri buat pulih. Dukungan emosional yang tulus dan sabar jauh lebih berarti dibanding motivasi instan yang cuma manis di telinga.

2.Bantu cari informasi lowongan atau peluang baru

ilustrasi mencarikan pekerjaan (freepik.com/pvproductions)
ilustrasi mencarikan pekerjaan (freepik.com/pvproductions)

Setelah fase emosi mulai mereda, biasanya mulai muncul pertanyaan “Abis ini ngapain?”. Nah, di titik ini, bantuan berupa informasi lowongan kerja, peluang freelance, atau pelatihan gratis bisa sangat berguna. Tapi bantuin nyari dengan sensitif juga, pastikan waktunya pas dan bukan terkesan maksa buat buru-buru balik kerja.

Bisa juga tawarin bantu bikin ulang CV, bantuin cek portofolio, atau kenalin ke orang yang mungkin bisa kasih peluang. Tindakan kayak gini bukan cuma bantu secara praktis, tapi juga bisa ningkatin rasa percaya diri. Rasanya beda banget pas tahu ada orang yang rela luangin waktu dan tenaga buat bantu keluar dari situasi sulit.

3.Ajak lakukan aktivitas yang menyenangkan

ilustrasi nonton film (freepik.com/freepik)

Kehilangan kerja sering bikin hidup jadi monoton dan penuh kekhawatiran. Supaya gak terus-terusan overthinking, ajak dia ngelakuin aktivitas yang nyenengin dan bisa bikin lupa sebentar dari tekanan. Entah itu jalan-jalan, nonton bareng, olahraga, atau sekadar nongkrong sambil minum kopi, semua itu bisa bantu naikin mood dan bikin kepala lebih ringan.

Aktivitas sederhana bisa punya dampak besar buat kesehatan mental. Kadang orang yang lagi terpuruk butuh diingatkan kalau dunia gak berhenti berputar, dan masih banyak hal kecil yang bisa dinikmati. Menemani tanpa harus ngomongin soal kerjaan bisa jadi cara halus untuk menyembuhkan luka secara perlahan.

4.Validasi perasaannya dan jangan bandingkan

ilustrasi teman (freepik.com/tirachardz)
ilustrasi teman (freepik.com/tirachardz)

Kalimat seperti “Untung cuma kerjaan doang” atau “Banyak kok yang nasibnya lebih parah” mungkin dimaksudkan buat menyemangati, tapi sering kali malah bikin orang merasa disepelekan. Validasi perasaan itu penting banget, biarkan dia merasa sedih, kecewa, bahkan marah. Semua itu wajar dan bagian dari proses pemulihan.

Banding-bandingin situasi seseorang dengan orang lain cuma bakal bikin dia makin terpuruk. Justru, kasih ruang buat ngerasain emosi itu salah satu bentuk empati paling tulus. Tunjukkan bahwa perasaannya penting, dan gak ada yang salah kalau butuh waktu buat bangkit. Dari situ, proses untuk kembali kuat bisa dimulai.

5.Tawarkan bantuan finansial tanpa menghakimi

ilustrasi bantuan finansial (freepik.com/jcomp)
ilustrasi bantuan finansial (freepik.com/jcomp)

Bicara soal uang emang sensitif, tapi kehilangan pekerjaan jelas berdampak ke kondisi finansial. Kalau punya kemampuan lebih, menawarkan bantuan secara halus bisa jadi penyelamat, apalagi kalau si teman udah kelihatan kesulitan tapi gak enak buat minta. Gak harus besar, yang penting niat dan caranya penuh empati.

Bisa dalam bentuk traktiran makan, pinjaman tanpa tekanan, atau bantuin beli kebutuhan pokok. Tapi pastikan ditawarkan dengan cara yang gak bikin dia merasa rendah diri. Kadang cuma dengan bilang, “Akutahu ini masa sulit, kalau butuh bantuan jangan ragu bilang ya,” udah cukup bikin dia merasa gak sendirian.

Setiap orang bisa terjebak di titik terendah dalam hidup, dan kehilangan pekerjaan adalah salah satu bentuk jatuh yang menyakitkan. Tapi kehadiran orang-orang yang peduli, yang mau dengerin, bantuin, dan nemenin tanpa syarat, bisa jadi cahaya di tengah gelapnya pikiran. Gak perlu jadi pahlawan, cukup jadi teman yang beneran ada.

Empati kecil bisa berdampak besar. Dan dalam masa-masa sulit, itulah yang paling dibutuhkan. Gak semua luka bisa disembuhkan dengan kata-kata, tapi sikap yang tulus selalu punya tempat di hati.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us