Cerita Jacky Raju Sembiring, Bawa Kulcapi 4 Senar di Panggung IGT 2023

Jacky bawa misi membumikan budaya musik Karo

Karo, IDN Times – Karo menjadi salah satu Etnis di Sumatra Utara yang kaya akan budaya. Salah satu yang menjadi ciri khas Karo adalah musik tradisionalnya.

Gempuran modernisasi menjadi tantangan. Berpotensi memunahkan kekayaan budaya musik Karo.

Adalah Jacky Raju Sembiring. Seorang millennnials asal Karo yang kini konsisten memopulerkan musik Karo. Dia memilih kulcapi sebagai media sosialisasi budaya Karo. Bukan kulcapi dua senar yang biasa dipakai. Melainkan, empat senar yang diciptakannya dari buah pemikiran panjangnya.

Kini Jacky tengah berjuang Indonesia’s Got Talent (IGT) 2023. Ajang pencarian bakat yang tengah populer di Indonesia. Misi Jacky sederhana, dia ingin budaya Karo dikenal masyarakat luas.

Simak penuturan Jacky:

1. Ikut IGT berkat dorongan istri, kini berjuang di sesi Judge Cut

Cerita Jacky Raju Sembiring, Bawa Kulcapi 4 Senar di Panggung IGT 2023Jacky Raju Sembiring unjuk kebolehan memainkan kulcapi empat senar di depan teman-temannya, di Warung Kopi Tiga Perwira, Karo, Sabtu (27/5/2023) malam. Dalam waktu dekat, Jacky akan berkompetisi di Indonesia's Got Talent 2023. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Jack (baca: Jek) –sapaan akrabnya— bercerita kepada IDN Times bagaimana dirinya sampai bisa ikut dalam kompetisi IGT 2023. Laki-laki kelahiran 1992 ini tidak pernah berpikir untuk mengikuti kompetisi IGT. Kata dia, sang istri yang mendorongnya untuk mengikuti IGT 2023.

“Ini dorongan istri, untuk ikut IGT. Saya ikuti, saya kemudian buat video. Jalurnya melalui online. Kemudian diterima sama eksekutif produser. Dan dilihat untuk tampil,” kata Jack disela diskusi yang dihelat Warung Kopi Tiga Perwira di Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, Sabtu (27/5/2023) malam.

Dalam beberapa waktu ke depan, Jack akan kembali ke Jakarta. Dia akan menjalani masa karantina sebelum perform untuk bersaing dengan kompetitor lainnya.

2. Jack membawa misi pelestarian budaya Karo lewat musik

Cerita Jacky Raju Sembiring, Bawa Kulcapi 4 Senar di Panggung IGT 2023Jacky Raju Sembiring (kiri) berdiskusi seputar kulcapi Karo dengan teman-temannya pegiat budaya di Karo. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Jack membocorkan sedikit rencana penampilannya nanti. Dia akan melibatkan Ndikkar: silat tradisional Karo, sebagai bagian pertunjukannya. Dipadu lagi dengan gundala-gundala (tarian pemanggil hujan) Karo.

Dia juga tengah mengemas komposisi musik kulcapi yang bercerita tentang Gunung Sinabung untuk ditampilkan di panggung IGT.

“Kita tahu, Sinabung bukan hanya bencana orang Karo. Tapi ini bencana dunia. Kita gak tahu kapan berhentinya. Tidak ada kepastian. Musik ini menjadi doa,” kata Raju.

Di dalam IGT 2023, Jack juga membawa misi. Dia ingin memperkenalkan musik kulcapi sebagai bagian budaya Karo. “Mudah-mudahan bisa membuat Budaya Karo di nusantara semakin dikenal,” katanya.

3. Kulcapi empat senar Jack sempat mendapat pertentangan

Cerita Jacky Raju Sembiring, Bawa Kulcapi 4 Senar di Panggung IGT 2023Jacky Raju Sembiring (kanan) berdiskusi seputar kulcapi Karo dengan teman-temannya pegiat budaya di Karo. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Jack juga bercerita soal kulcapi empat senar yang kini ditekuninya. Ternyata ada banyak pertentangan yang harus dihadapinya. Jack pernah dihujat kritik karena dianggap melanggar budaya. Lantaran, kulcapi dinilai hanyalah memiliki dua senar.

Padahal di tempat lain, banyak yang sudah melakukan transformasi alat musik tradisional daerah. Namun tidak merubah pakem dari musiknya sendiri.

“Ini sempat menjadi pergejolakan paling berat bagi saya,” tukasnya.

Di tengah pergejolakan itu, lambat laun, kepercayaan diri untuk memperkenalkan kulcapi empat senar yang diciptakannya, semakin besar. Dia mendapat dukungan dari teman-teman.

“Saya kemudian mulai bikin konten di media sosial. Terus beberapa kali perform. Nah dari situ pelan-pelan mulai teredukasi,” ujarnya.

Tidak hanya musik Karo. Jack mulai memainkan lagu-lagu tradisional etnis lain dengan kulcapinya. Termasuk lagu-lagu populer masa kini.  “Awalnya saya berpikir hanya sendiri. Ternyata ketika saya perform, ada saja orang yang mengapresiasi. Respon positif ini yang membbuat saya konsisten hingga saat ini,” katanya.

Kulcapi empat senar itu sendiri bermula dari dukungan para dosennya di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Saat itu, dalam tugas akhirnya, Jack menulis tentang patam-patam; komposisi musik yang dimainkan dalam berbagai upacara adat Karo. Para dosennya tertarik. Saat itu dia masih memainkan kulcapi dua senar.

Singkat cerita, dia mendapat ide untuk melakukan transformasi. Membuat kulcapi menjadi empat senar dengan fret yang lebih banyak. Kulcapi empat senar itu juga sudah didaftarkan hak ciptanya ke Kementerian Hukum dan HAM.

“Saya mau ikut kompetisi World Music di Prancis, sekitar tahun 2017. Saya buat itu untuk mengikuti itu. Saya eksplorasi. Tau-taunya, kelamaan produksi alat, saya ketinggalan festival itu. Gak jadi berangkat ke Prancis,” imbuhnya.

Dedi Sinuhaji, pegiat media sosial, tahu betul bagaimana pergejolakan yang dialaminya. Dedi menjadi satu di antara banyak teman Jack yang selalu memberikan semangat. Dedi ingin Jack terus berkarya dan melestarikan budaya Karo.

“Saya melihat, Jack ini punya potensi besar. Kita harus memberikan dukungan. Apalagi ini akan memberikan dampak positif dari upaya pelestarian budaya Karo. Sudah saatnya kita saling mengapresiasi,” kata Dedi.

Dedi juga mendorong para millennial Karo untuk terus melestarikan budaya Karo. Karena bagi Dedi, budaya terus mengalami perkembangan. “Tentunya tanpa melanggar nilai adat istiadat yang ada di dalamnya. Karo punya kebudayaan yang kaya akan nilai-nilai kehidupan. Ini harus kita jaga,” pungkasnya.  

Baca Juga: Dedi Sinuhaji Serahkan Beasiswa BRIN pada Civitas Akademika di Medan

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya