Rahasia Moscot.co Tetap Eksis di Kala Coffeeshop Terus Menjamur

Deny Bahroeny sebagai salah satu founder Moscot.co menjelaskan pembangunan coffe shop ini memang hanya sebatas bisnis segmen, yang ingin mencoba kolaborasikan antara kultur dengan modern. Dibalut dengan kultur untuk bisa diterima dengan kaum Millenials saat ini.

Salah satu yang menjadi alasan Denny hingga sampai saat ini masih tetap eksistensi dan komitmen dalam bisnis keberlanjutan dibidang Coffeeshop ini adalah, kesejahteraan petani khususnya pada biji kopi Mandailing.

Selain itu juga, rasa tanggungjawab menjadi hal paling penting baginya untuk mengembangkan usaha. Hingga sampai saat ini Moscot.co sudah berkembang.

“Prinsip ayah saya, owner harus turun. Jadi, konsistensi itu harus ada,” katanya.

Terkait modal, Deny tak merincikan seberapa minimal maupun maksimal yang sudah dikeluarkan olehnya untuk modal pada awal membuka Moscot.co. Namun, modal pembiayaan yang paling mendominasi adalah membangun kebun kopi.

“Mahal murahnya itu relatif ya. Gambarannya, standar UMKM saja,” jelasnya.

Diceritakan Deny, lokasi Moscot.co yang berada di Jalan R.A Kartini awalnya hanya tempat olahraga.

“Jadi sebenarnya yang aku sewa itu bukan tempatnya tapi pohonnya. Jadi, meskipun ada yang di sini (jalan H. Misbah) tapi energinya berbeda (dengan yang di Jalan R.A Kartini),” kata Deny.

Baginya, dalam membangun usaha coffeeshop ini, hal yang paling penting adalah membangun ekosistem yang baik.

Deny mengatakan sudah berjalan 5 tahun Moscot.co, dengan beragam hambatan yang telah dijalani bersama partnernya bernama Ridho.

“Salah satu hambatannya adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang harus dilakukan dengan penyesuaian, selain itu paling sering dirasakan ide tapi itu bisa didapat jadi tidak ada spesifik untuk hambatan,” katanya.

Lanjutnya, dalam berbagi catatan ataupun tips untuk para pemula membuka usaha coffeeshop hal yang paling utama adalah komitmen dan tanggungjawab.

Hal yang paling pertama diperingati Deny, yakni basic bisnis yang harus dikuasai bagi para pemula.

Kedua, menejemen manusia. Hal ini mengingat bahwa pemilik kafe wajib mengetahui yang dikelola tidak hanya kafe, tetapi para pekerja yang harus diperhatikan hingga secara detail.

“Ini menjadi basic bisnis dalam mengelolanya,” ujarnya yang saat ini memiliki lebih dari 30 pekerja untuk 2 tempat moscot.

Selanjutnya, yang ketiga adalah open minded (berpikir terbuka) untuk bisa menerima saran dan kritikan dari orang-orang untuk bisa lebih cepat berkembang.

Dan keempat atau terkahir, jangan lupa untuk selalu menabung. “Karena kesehatan financial (keuangan) itu penting. Apalagi sebagai pemula, ini untuk meminimalkan resiko karena modal yang sudah keluar,” pungkasnya.