Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Medan, IDN Times - Tempat usaha oleh-oleh kuliner khas Kota Medan ‘Sate Kerang Rahmat’ terbakar diduga karena ledakan gas, Kamis (11/4) malam. Hasil penyelidikan sementara ada 12 orang yang menjadi korban. Dua di antaranya dikabarkan tewas.
Namun siapa yang tahu. Ternyata tempat usaha itu cukup hits. Selain sebagai panganan keluarga, Kerang Rahmat juga menjadi oleh-oleh khas Kota Medan, selain Bolu Meranti, Durian Ucok dan Bika Ambon yang punya nama tersohor.
Baca Juga: Ledakan di Sate Kerang Rahmat, Bau Gas Sudah Terasa Sejak Pagi
1. Sudah jualan sate kerang sejak 1957
IDN Times/instagram @satekerangrahmat Tim IDN Times mencoba merangkum beberapa sumber. Sate kerang Rahmat bermula dari usaha sang ibu Turkiah. Almarhumah Turkiah sudah memulai usaha menjajakan sate kerang sejak 1957 silam.
Dulu kemasannya sangat sederhana. Cakupan penjualan juga hanya di sekitar kediamannya saja.
Rahmat, anak Turkiah melirik usaha sate kerang sang ibu berpotensi melejit. Dari situlah Rahmat kemudian merintis usaha sate kerang.
2. Rahmat cuma pakai kerang bulu berkualitas menjadi bahan baku
Pemilihan bahan baku yang berkualitas dipadu racikan bumbu yang apik membuat Sate Kerang Rahmat punya rasa aduhai.
Ada tiga sampai empat kerang di dalam satu tusuk sate. Bumbu rempah dengan aroma semerbak menjadi ciri khas Sate Kerang Rahmat.
Ada tiga varian rasa yang dijual di gerai pusatnya di Jalan Kruing, Kelurahan Sekip, Kecamatan Medan Petisah. Mulai dari manis pedas, pedas dan original.
3. Sate Kerang Rahmat Paling enak dimakan pakai nasi hangat
IDN Times/Instagram @satekerangrahmat Seperti nikmat yang tiada tara, Sate Kerang Rahmat bisa dipadupadankan dengan berbagai kuliner. Namun yang paling lezat dan paling sering adalah nasi hangat.
Waduh, jika sudah makan Sate Kerang Rahmat dengan nasi hangat, mertua lewat di belakang kita gak ngefek tuh...
Pokoknya Sate Kerang Rahmat ini gak ada duanya deh guys.
4. Sate Kerang Rahmat selalu jadi pilihan oleh-oleh, sudah sering dibawa keluar Sumatera hingga luar negeri
IDN Times/Instagram @satekerangrahmat Ketika pergi ke Medan, sulit rasanya untuk tidak mencoba kulinernya. Tak terkecuali Sate Kerang Rahmat.
Sate Kerang Rahmat yang dipatenkan sejak 2012 dulunya tak bisa bertahan lama. Namun Rahmat sang maestro putar otak.
Akhirnya dia menemukan resep andalan. Tanpa bahan pengawet, satenya bisa bertahan lama.
Rahmat mengemasnya dengan kotak dan melapisi kerangnya dengan alumunium foil dan daun pisang untuk menjaga aroma. Satenya bisa bertahan hingga 12 jam.
Sate kerang yang dikenal sebagai jajanan kampung akhirnya menjadi panganan eksklusif di tangan dingin Rahmat. Sate Kerang Rahmat selalu menjadi oleh-oleh pilihan pelancong yang datang ke Kota Medan.
Kesohoran Sate Kerang Rahmat sudah keluar dari Sumatera. Batam, Jakarta, Bandung hingga Papua sudah pernah disinggahi sate kerangnya. Bahkan sate kerangnya sudah sampai ke luar negeri, baik Singapura dan Malaysia.
Baca Juga: 5 Fakta Ledakan di Jalan Kruing Medan yang Tewaskan Dua Anak-anak