TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tak Berbau Lumpur, Ikan Nila Bakar Menu Andalan di Danau Siombak

Rasa Nila Danau Siombak diklaim berbeda dengan biasanya

Ikan nila bakar Danau Siombak jadi menu andalan (IDN Times/Indah Permata Sari))

Medan, IDN Times - Kalau sudah berada di Kota Medan, tak lengkap rasanya jika belum mampir ke Taman Wisata Danau Siombak. Kamu tinggal melipir ke arah Utara, melepaskan penat sambil mencicipi menu andalannya.

Tempat ini merupakan salah satu objek wisata yang cukup terkenal dan diminati wisatawan mancanegara serta peneliti dari India, Belanda, Inggris, dan Perancis karena Danau Siombak dekat dengan Situs Kota China yang diketahui merupakan pusat peradaban masa lampau.

Danau Siombak berlokasi di Kelurahan Payapasir, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan.

Para pengunjung lokal juga banyak berdatangan dari berbagai penjuru Medan, mulai dari Pulo Brayan dan Belawan serta dari Kota Binjai, Kabupaten Deli Serdang dan daerah lainnya.

Tempat wisaa ini juga terkenal bagi para pengunjung dapat menikmati pemandangan danau dan matahari terbenam. Tak hanya itu, kuliner yang menggiurkan untuk disantap disini bersama pasangan, teman dan keluarga.

Mau tahu kenapa ikan nila bakar yang bergizi ini menjadi menu kuliner andalan di Danau Siombak. IDN Times berkesempatan mencicipinya.

1. Ikan Nila Bakar Danau Siombak diakui tak berbau lumpur

Ikan nila bakar Danau Siombak jadi menu andalan (IDN Times/Indah Permata Sari))

Mustika, pengelola wisata Danau Siombak mengatakan, saat ini menu andalan atau yang menjadi primadona adalah Ikan Nila Bakar.Konsep menu ini telah disesuaikan karena berada di daerah pesisir. Ia juga menjamin untuk Ikan Nila Bakar tidak berbau lumpur. Ikan Nila Bakar ini diberi harga Rp30 ribu per ekor.

"Jadi, memang tujuan kita ke seafood-nya dulu. Artinya ada kepiting, udang, cumi, ikan dan ciri khas kita ikan nila Danau Siombak yang kita jamin tidak berbau lumpur," ujarnya.

Baca Juga: Wisata Danau Siombak Marelan: Lokasi, Sejarah dan Fasilitas 

2. Langsung ambil dari nelayan dan tak diberi makan pelet

Ikan Nila Bakar Danau Siombak jadi menu andalan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Mustika menjelaskan, ikan nila tersebut diambil langsung dari nelayan sekitar. "Di sini ada beberapa nelayan, yang masih kita bilang tradisional. Jadi, itu mengambil yang ada di alam," tuturnya.

Ikan Nila Danau Siombak ini juga tak diberi makanan pelet atau pakan. Sehingga, ikan nila tersebut makanannya secara alami. "Tapi ini kita khusus untuk kulinernya ikan itu dari Danau Siombak. Jadi hidupnya alami, tidak makan pakan dan pelet," terangnya.

3. Ikan nila Danau Siombak dan Ikan Nila lain memiliki perbedaan ukuran dan tekstur

Ikan nila bakar Danau Siombak jadi menu andalan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Menurutnya, Ikan Nila memiliki perbedaan secara bentuk, tekstur atau ukuran. Jika Nila pada umumnya terlihat lebih besar, namun Ikan Nila Danau Siombak tidak terlalu besar.

"Ikan Danau Toba ini besar, kita tidak ada yang sebesar itu. Walaupun ada, jarang. Karena kita alami. Cuma ciri khas kita itu tidak berbau," jelasnya.

Selain dibakar, Ikan Nila ini juga dapat dibuat asam manis, tauco, dan goreng tepung krispi juga. Namun, untuk di Danau Siombak hanya dikhususkan bakar.

4. Jus Nipah menjadi pasangan cocok saat cicipi Ikan Nila Bakar

Jus buah Nipah yang dipercaya memiliki banyak manfaat (IDN Times/Indah Permata Sari)

Selain menu makanan ikan nila bakar ternyata ada ciri khas lain yaitu di menu minuman dengan basic Hutan Mangrove. Yaitu Buah Nipah dijus dan diakui baik untuk dikonsumsi dan cocok menjadi pasangan Ikan Nila Bakar.

Terdapat dua varian rasa minuman jus Nipah ini, yaitu original dan capuccino. "Kita kan dikelilingi oleh hutan mangrove. Di hutan mangrove itu salah satunya terdapat pohon Nipah. Pohon Nipah itu menghasilkan buah Nipah. Jadi, buah Nipah ada juga di sini untuk cicipi minumannya dan banyak khasiatnya," jelasnya.

Sedangkan untuk manfaat dari minuman buah Nipah ini, Mustika mengatakan salah satunya cocok dikonsumsi oleh penderita penyakit gula (diabetes).

"Karena bagi orang kampung disini rata-rata untuk itu. Dan untuk diet alami. Karena dia mengenyangkan. Misalnya mau diet tapi punya maag akut, atau punya penyakit gula tapi ingin diet. Ya boleh klita pakai (konsumsi) itu untuk diet alaminya," jelasnya.

Berita Terkini Lainnya