TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Toge Panyabungan, Kuliner Khas Mandailing Natal untuk Buka Puasa

Bukan berarti ada taugenya lho!

twitter.com/arieparikesit/

Sumatra Utara tak hanya terkenal dengan kekayaan budaya dan wisata seperti Danau Toba, Pulau Samosir, Air Terjun Sipiso-piso, Mesjid Raya Medan dan sebagainya. Warisan kekayaan kulinernya pun tak kalah menariknya.

Berbicara mengenai keragaman kulinernya, salah satu daerah di Sumatra Utara memiliki satu hidangan unik bernama Toge Panyabungan. Toge Panyabungan adalah hidangan manis berupa es campur khas dari Mandailing Natal, Sumatra Utara. Hidangan ini menjadi minuman tradisi masyarakat Madina saat berbuka puasa.

Seperti apa sih es campur khas Mandailing Natal ini? Berikut adalah ulasannya untukmu.

1. Namanya memang cukup membingungkan, hidangan ini bukanlah sajian sayur melainkan minuman segar

indonesia.go.id

Mendengar nama sajian ini, mungkin kamu akan merasa kebingungan. Hidangan yang satu ini bukanlah sajian sayur yang terbuat dari kecambah kacang atau tauge. Toge Panyabungan sendiri adalah sebutan minuman es campur khas daerah Mandailing Natal, Sumatera Utara, tepatnya daerah kota Panyabungan.

Asal-usul nama Toge Panyabungan sendiri masih menjadi misteri. Beberapa orang menyebutkan bahwa toge sendiri menggambarkan isian cendol yang berbentuk bulir-bulir hijau pendek seperti kecambah. Namun, keunikan nama sajian ini malah menjadi populer dan daya tarik sendiri bagi penikmatnya.

Baca Juga: Inspirasi Jajanan Pasar di Medan untuk Buka Puasa 

2. Toge panyabungan menjadi idola saat bulan Ramadan

twitter.com/arieparikesit/

Sajian manis dan menyegarkan ini menjadi takjil idola masyarakat dan sering diburu menjelang waktu berbuka puasa karena rasanya yang manis dan menyegarkan. Jika kamu mendatangi lapak jajanan berbuka puasa, kamu akan dengan mudah menemukan hidangan ini.

Toge Panyabungan tak hanya ditemukan di sekitar Panyabungan, Mandailing Natal, namun juga beberapa lokasi di daerah kota Medan. Penikmatnya pun beragam, tak hanya datang dari etnis Mandailing, melainkan dari berbagai etnis di Sumatra Utara seperti Batak, Melayu, Jawa, Padang, dan sebagainya.

Meskipun pedagang kuliner ini mudah ditemukan saat bulan puasa, kamu juga masih bisa menemukannya di hari biasa. Jika kamu melewati daerah kota Panyabungan, kamu bisa mengunjungi Pasar Lama atau Pasar Baru Panyabungan untuk mencari panganan ini.

3. Mirip seperti es cendol atau es campur pada umumnya, namun dengan ragam isian yang berbeda

kebudayaan.kemdikbud.go.id

Sekilas, penampakan Toge Panyabungan mirip seperti es cendol atau es campur. Pembedanya ada pada ragam isiannya. Toge Panyabungan terdiri dari cendol, ketan hitam atau ketan putih, tape ketan hitam dan lupis lalu diberi siraman kuah santan yang segar dan gula aren.

Ragamnya bahan isian pada minuman ini membuat Toge Panyabungan akan terasa bedanya dengan es cendol pada umumnya. Biasanya, Toge Panyabungan disajikan dalam kondisi hangat, namun ada beberapa penjual yang menyajikannya dengan tambahan es batu agar lebih segar.

4. Proses pembuatan Toge Panyabungan

makanmana.net

Karena  cukup banyaknya isian pada minuman ini, proses pembuatan Toge Panyabungan cukup memakan waktu. Beras ketan dipersiapkan dan dikukus untuk membuat lupis. Isian cendol terbuat dari tepung beras yang diberi air campuran daun suji atau daun pandan, dimasak hingga mengental lalu dicetak menggunakan cetakan cendol.

Adonan candil dibuat dari campuran tepung beras dan tepung ketan, diuleni dan dibentuk seperti bulatan-bulatan kecil. Adonan bulat ini lalu dimasak bersama dengan gula merah dan pandan. Untuk tape ketan, beras ketan dicuci bersih dan dimasak hingga matang lalu dilakukan proses fermentasi menggunakan ragi.

Setelah semua bahan masak, sajikan dengan kuah santan dan gula aren. Proses yang panjang ini akan terbayar dengan manisnya gula aren serta legitnya lupis dan candil.

Baca Juga: 5 Kuliner Khas Ramadan di Medan, Sering Diserbu untuk Buka Puasa

Verified Writer

Dede Surya Pradipta

Pop news geek in superhero movie, comics, and series

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya