TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Soto Kesawan yang Melegenda di Medan, Menjaga Rasa Sejak 1950-an

Soto Kesawan sudah diwariskan ke generasi ketiga

Soto Kesawan Medan (IDN Times/Yurika Febrianti)

Medan, IDN Times- Soto adalah salah satu menu kuliner yang jadi salah satu favorit dan khas di Medan sejak dulu. Kamu dengan mudah akan menemui kedai-kedai soto hingga setiap sudut kota. 

Tapi bicara soto Medan gak lengkap rasanya jika tak menyebut kedai soto ini. Tempatnya sederhana, tapi namanya melegenda. Namanya Soto Kesawan.

Nama Kesawan merujuk pada lokasinya yang sejak dulu berada di Jalan Ahmad Yani, kawasan kota tuanya Medan. Soto ini legendaris karena masih eksis sejak tahun 1950-an.

Soto ini punya ciri khas tiga jenis, yakni jeroan sapi, ayam dan udang. Seperti apa cerita dari Soto Kesawan?

1. Sudah diwariskan hingga generasi ketiga

Seporsi soto Kesawan Medan (IDN Times/Yurika Febrianti)

Soto Kesawan awalnya dijual oleh sang kakek, M. Panut di Kesawan karena lokasinya yang merupakan area perkantoran. Kawasan ini banyak bangunan peninggalan Belanda.

Kemudian diturunkan anaknya H. Yatiman dan meneruskan Soto Kesawan ke generasi ketiga yaitu Dewi, cucu dari M Panut.

“Mencoba di sini, mungkin karena di sini daerah perkantoran. Di sini mungkin cocok dulu dan bertahan sampai sekarang,” kata Dewi.

Di Soto Kesawan ini kalian bisa rasakan sensasi makan udang dengan kuah soto. Untuk menikmati semangkuk Soto Kesawan kamu harus merogoh kocek Rp25 ribu sampai Rp30 ribu. Itu sudah lengkap dengan seporsi nasi putih.

“Untuk udang Rp 30ribu per porsi, ayam Rp 25ribu dan sapi Rp 28ribu. itu harga sudah sama nasi ya,” tambah Dewi.

Baca Juga: 5 Rekomedasi Kedai Soto Legendaris di Kota Medan

2. Menjaga rasa jadi tantangan Soto Kesawan

Situasi warung Soto Kesawan Medan (IDN Times/Yurika Febrianti)

Soto ini memakai bumbu kuning dan santan sehingga rasanya gurih berempah. Proses pengolahan daging sapi dan daging ayam untuk isian soto direbus dahulu, kemudian di goreng agar rasanya terasa gurih.

Soto Kesawan tak lengkap rasanya kalau tidak disajikan dengan perkedel, daun bawang dan sambal cabai rawit. Semakin sempurna dengan taburan bawang goreng yang diberi potongan jeruk nipis.

Sehari Soto Kesawan bisa menjual rata rata 200 porsi soto. Dewi mengatakan, resep soto yang turun temurun ini tidak berubah hingga berpuluh tahun. Kuah yang menjadi favorit pembeli menyimpan aneka rempah rempah. “Kesulitannya usaha kita ini, jaga rasa,” kata Dewi.

Kuliner gurih bersantan ini hampir disukai semua orang. Masalah rasa tidak ada yang ragu dengan lezatnya Soto Kesawan. Mereka sudah membuka dua warung yang terletak di Jalan Surabaya dan Jalan Merak. “Cabang di Jalan Surabaya sekitar di tahun sekitar 1985 sampai 1990-an gitu,” ucap Dewi.

3. Berjualan terus dan berdoa, kunci ketahanan Soto Kesawan sampai sekarang

Soto Kesawan Medan (IDN Times/Yurika Febrianti)

Di tengah banyaknya pendatang baru kuliner makanan di Medan, dan masa pandemik yang memukul sektor usaha khususnya UMKM, Dewi mengaku tetap tenang. Menurutnya tak ada trik istimewa dalam menjalankan usaha turun temurun keluarga itu.

“Saya bingung kalau cerita trik, kami jiwanya jualan, ya udah jualan aja tiap hari. Berdoa saja. Masalah pandemik kemarin kemampuan daya beli orang seberapa, itu aja yang kita buat. Stoknya kita kurangi,” ujar Dewi.

Baca Juga: Resep Soto Medan yang Enaknya Kebangetan

Berita Terkini Lainnya