Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Sate Legendaris yang Wajib Anda Cicipi di Kota Medan

ilustrasi sate (pexels.com/Samer Daboul)
ilustrasi sate (pexels.com/Samer Daboul)

Medan, yang pernah dijuluki "Parijs van Sumatra," telah lama dikenal sebagai salah satu destinasi kuliner utama di Indonesia. Keberagaman cita rasanya merupakan hasil akulturasi berbagai etnis yang mendiaminya, mulai dari Melayu, Batak Karo, Jawa, Tionghoa, Minangkabau, hingga India. Di antara ragam kuliner yang memanjakan lidah, sate memiliki tempat tersendiri. Santapan berupa potongan daging yang ditusuk, dibakar, lalu disajikan dengan saus ini telah menjadi salah satu ikon kuliner Indonesia.

Di Medan, kekayaan varian sate begitu terasa. Anda bisa menemukan Sate Padang dengan kuah kental kaya rempah, Sate Kacang dengan saus gurih manis, hingga Sate Kerang yang unik. Menariknya, tidak jarang penjual di Medan menawarkan Sate Padang dan Sate Kacang secara berdampingan, sebuah cerminan adaptasi cerdas terhadap selera pasar yang beragam.

Berikut adalah lima rekomendasi sate di Medan yang patut Anda coba, masing-masing menawarkan keunikan dan cerita tersendiri.

1. Sate Memeng, Legenda Sejak 1945 yang Konsisten Memanjakan Lidah

Cuplikan Sate Memeng (instagram.com/jajan_maknyus)
Cuplikan Sate Memeng (instagram.com/jajan_maknyus)

Bicara soal sate legendaris di Medan, Sate Memeng di Jalan Irian Barat adalah nama yang tak boleh terlewatkan. Memulai kiprahnya sejak tahun 1945 kedai yang didirikan oleh Haji Muhammad Saimin atau Memeng ini kini telah dikelola oleh generasi penerusnya, menjaga konsistensi rasa yang melegenda.

Berlokasi di Jalan Irian Barat No. 2, Medan Timur, Sate Memeng selalu ramai dikunjungi, terutama mulai pukul 18.00 hingga dini hari. Daya tarik utama dari warung ini tentunya potongan sate sapi dan ayam yang besar, serta berbagai pilihan ragam yang terdiri dari hati atau usus. Yang membuatnya semakin istimewa adalah kebebasan memilih saus bumbu kacang, kuah sate Padang, atau bumbu kecap. Fleksibilitas ini, ditambah kelezatan Mie Rebus yang juga menjadi favorit, membuat Sate Memeng mampu menghabiskan hingga 70 kilogram daging per hari.

Dengan harga mulai dari Rp 24.000-an per porsi, Sate Memeng menawarkan pengalaman kuliner yang memuaskan dan bernilai sejarah.

2. Sate Padang Afrizal Amir, Kelezatan Khas Minang yang amenggema di Tanah Deli

Cuplikan Sate Padang Afrizal Amir(instagram.com/me.lahap-)
Cuplikan Sate Padang Afrizal Amir(instagram.com/me.lahap-)

Di kawasan Kampung Baru, tepatnya Jalan Brigjend Katamso No.150B, Sate Padang Afrizal Amir menjadi pilihan bagi para pencinta sate. Kedai ini dikenal karena cita rasa sate Padang-nya yang otentik dan harganya yang terjangkau, buka mulai pukul 11.00 hingga 23.30 WIB.

Sate Padang Afrizal Amir menyajikan pilihan daging sapi atau kambing yang empuk, berpadu dengan kuah sate Padang yang kaya rempah. Kenikmatan bersantap akan semakin lengkap dengan tambahan keripik singkong pedas atau kerupuk jangek.

Banyak pelanggan setia yang mengakui bahwa kualitas rasa menjadi daya tarik utama, meskipun harganya relatif terjangkau, berkisar antara Rp 33.000 per porsi. Ini menjadikannya pilihan ideal bagi mereka yang mencari hidangan lezat tanpa menguras kantong.

3. Sate Padang Simpang Waspada, Aroma Khas di Persimpangan Penuh Cerita

Cuplikan Sate Padang Simpang Waspada(tiktok.com/180Rasa)
Cuplikan Sate Padang Simpang Waspada(tiktok.com/180Rasa)

Persimpangan jalan dekat kantor Harian Waspada, di Jalan Letjen Suprapto No.3, Kelurahan AUR, Kecamatan Medan Maimun, menjadi lokasi Sate Padang Simpang Waspada. Kedai ini tidak hanya menawarkan sate yang lezat tetapi juga menyimpan cerita menarik di baliknya.

Meskipun tempatnya sederhana, seringkali berupa lapak di depan ruko dengan tempat duduk terbatas, Sate Padang Simpang Waspada tak pernah sepi peminat, terutama saat malam tiba ketika kursi-kursi tambahan ditata di area terbuka.

Buka mulai sore hari (sekitar pukul 15.30 atau 17.30) hingga tengah malam, kedai ini terkenal dengan daging sate (sapi, ayam, kambing, jeroan, hingga kerang) yang empuk dan kuah Padang yang gurih. Terkadang, tersedia juga pilihan kuah kacang. Yang menambah daya tarik adalah kisah "persaingan" dengan Sate Padang Bundo di seberang jalan, yang konon memiliki kaitan sejarah. Dengan harga sekitar Rp.30.000 sate di sini menawarkan pengalaman kuliner yang kaya rasa dan cerita.

4. Sate Padang Legendaris Depan Es Krim Ria, Perpaduan Klasik yang Tak Terlupakan

Cuplikan Sate Padang Es Krim Ria ( instagram.com/makanmana)
Cuplikan Sate Padang Es Krim Ria ( instagram.com/makanmana)

Sebuah perpaduan kuliner unik dapat ditemukan di Jalan Surabaya, tepat di depan Toko Es Krim Ria yang legendaris sejak 1936. Di sini, sebuah gerobak Sate Padang sederhana yang dikelola oleh Ajo, generasi ketiga penerus usaha kakeknya, telah menjadi ikon.

Setiap hari, terutama saat jam makan siang, sebaran aroma Sate Padang racikan Ajo memikat banyak pelanggan. Dengan harga sekitar Rp20.000  per porsi, pengunjung dapat menikmati pilihan sate ayam, sapi, atau babat dengan kuah kental yang kaya rasa dan potongan daging yang besar serta empuk.

Ajo bisa menjual 50 hingga 100 porsi setiap harinya. Pengalaman menikmati Sate Padang hangat yang kemudian disusul dengan manis dinginnya es krim dari Toko Es Krim Ria menjadi sebuah ritual kuliner khas Medan yang sayang untuk dilewatkan.

5. Sate Madura Mas Andi, Cita Rasa Otentik Madura di Tanah Deli

Cuplikan Sate Madura Mas Andi (tiktok.com/medanstreetfood)
Cuplikan Sate Madura Mas Andi (tiktok.com/medanstreetfood)

Bagi penggemar sate dengan bumbu kacang khas Jawa, Sate Madura Mas Andi di Jalan Gatot Subroto adalah destinasi yang tepat. Telah berdiri sejak tahun 1992, kedai ini konsisten menyajikan cita rasa otentik Madura dan memiliki banyak pelanggan setia.

Berlokasi di Jalan Gatot Subroto kilometer 8,5, Sate Madura Mas Andi ramai dikunjungi pada malam hari, mulai buka sekitar pukul 18.00 WIB. Spesialisasinya adalah Sate Ayam Madura dengan bumbu kacang yang legit, perpaduan manis kecap dan gurih kacang, disajikan dengan lontong, irisan bawang merah, dan sambal.
Dengan harga sekitar Rp 15.000 an per porsi Sate Ayam Madura, tempat ini menawarkan kelezatan otentik dengan harga terjangkau. Beberapa pelanggan menyebut penggunaan arang batok kelapa atau kulit kemiri dalam proses pembakaran yang memberikan aroma khas pada satenya.

Kelima destinasi sate di atas hanyalah sebagian kecil dari kekayaan kuliner sate di Medan. Setiap sudut kota ini menyimpan potensi kejutan rasa yang menunggu untuk dijelajahi.

Bagaimana menurut Anda? Pernahkah mencoba salah satu sate di atas, atau punya rekomendasi favorit lainnya di Medan? Mari berbagi pengalaman kuliner Anda!

Catatan: Jam buka dan harga dapat berubah sewaktu-waktu. Sebaiknya konfirmasi informasi terbaru sebelum berkunjung.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
IDN Times Hyperlocal
EditorIDN Times Hyperlocal
Follow Us