Pilih Menabung Dulu atau Beli Saham? Ini Penjelasannya

Jangan sampai keliru ya guys!

Medan, IDN Times- Tiga dekade lalu, masyarakat Indonesia cenderung lebih akrab dengan istilah menabung untuk menyisihkan sebagian penghasilannya yang berasal dari bekerja.  Namun, seiring dengan perkembangan zaman, para millennial telah menemukan alternatif lain dalam menyisihkan penghasilannya, yakni dengan cara berinvestasi atau membeli saham.

Lalu muncul sebuah pertanyaan, apakah jika sudah berinvestasi tidak perlu menabung lagi? Jawabannya tentu salah. Lebih lanjut, Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bursa Efek Indonesia Provinsi Sumatra Utara, Muhammad Pintor Nasution mengingatkan masyarakat jangan sampai keliru.

"Menabung tetap dibutuhkan sebagai sarana penyimpanan untuk mencukupi kebutuhan jangka pendek dan menengah. Sementara dana yang diinvestasikan pada instrumen investasi, seperti saham, dialokasikan hanya untuk kebutuhan jangka panjang," katanya, Selasa (30/8/2022).

1. Langkah pertama yaitu alokasikan 30 persen dari penghasilan untuk tabungan

Pilih Menabung Dulu atau Beli Saham? Ini Penjelasannyailustrasi menabung (IDN Times/Mardya Shakti)

Oleh karena itu, kata Pintor, langkah pertama ketika seseorang memiliki penghasilan, alokasikan sekurang-kurangnya sebesar 30 persen untuk tabungan di bank. Sementara itu, sebanyak 70 persen dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan hidup sehari-hari dengan tetap mengalokasikan 6-12 kali dari gaji atau pengeluaran untuk dana darurat (emergency fund).

Sesuai dengan namanya, dana darurat ini digunakan ketika ada keadaan darurat pada masa mendatang. Lalu jika uang yang ada di bank besarnya sudah mencapai 6 - 12 kali dari biaya hidup satu bulan, barulah kita bisa menggunakan kelebihan dananya untuk membeli proteksi (asuransi) dan jika sudah lebih bisa mulai berinvestasi di pasar modal dengan membeli saham atau reksa dana.

Baca Juga: Strategi Investasi Saham untuk Millennial dan Tipe-tipenya

2. Sebelum memutuskan berinvestasi, seorang investor baiknya memiliki tujuan atau rencana keuangan pada jangka panjang

Pilih Menabung Dulu atau Beli Saham? Ini PenjelasannyaPexels.com/mentatdgt

Pintor menjelaskan, setiap jenis investasi memiliki risikonya masing-masing. Terutama investasi saham yang dapat dikategorikan memiliki risiko yang tinggi. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk berinvestasi, ada baiknya seorang investor memiliki tujuan atau rencana keuangan pada jangka panjang.

Sebagai contoh, tujuan investasi dalam 10 atau 20 tahun ke depan adalah untuk mempersiapkan biaya pendidikan anak atau membeli rumah. Misalnya, harga rumah yang  ingin dibeli saat ini adalah Rp1 miliar. Jika seseorang mampu mengumpulkan Rp100 juta per tahun, rumah tersebut dapat diperoleh dalam waktu 10 tahun.

Namun, jika hanya dengan mengandalkan metode menabung, target tersebut akan sulit terealisasikan karena adanya inflasi yang berpotensi meningkat dalam kurun waktu 10 tahun dan menyebabkan harga rumah tersebut melambung.

"Oleh karena itu, dengan berinvestasi, investor dapat melindungi harta yang dimiliki dari penurunan nilai akibat inflasi, mewujudkan target tersebut, dan mencapai tujuan keuangan di masa depan," katanya. 

3. Setiap enam bulan sekali, setiap investor perlu memantau portofolio masing-masing

Pilih Menabung Dulu atau Beli Saham? Ini PenjelasannyaIlustrasi pergerakan saham. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Menurut ilmu perencanaan keuangan, dari 30 persen dana yang awalnya ada di tabungan, jika sudah melebihi angka kebutuhan emergency fund, sebanyak 10 persen dapat dialokasikan untuk kebutuhan jangka pendek dan tetap ada di tabungan.

Lalu sebesar 10 persen untuk kebutuhan jangka menengah, dan sebesar 10 persen dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan jangka panjang yang bisa dialokasikan pada produk-produk pasar modal. Namun perlu diingat bahwa evaluasi secara berkala penting untuk dilakukan.

"Misalnya, setiap enam bulan sekali, setiap investor perlu memantau portofolio masing-masing, agar komposisi dananya tetap terjaga dan berada dalam kondisi yang sehat," ucap Pintor.

Baca Juga: Harga Benang Pengaruhi Produksi Tenun Ulos di Sumut

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya