10 Hal yang Dilarang dan Tidak Ada di Korea Utara, Kok Bisa?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Korea Utara adalah negara yang tertutup dan sulit diakses. Dipimpin Kim Jong-un yang dikenal sangat keras, Korut menerapkan berbagai larangan yang harus dipatuhi warganya.
Karena itu budaya luar sangat sulit masuk ke Korut. Selain itu ada hal-hal yang dilarang atau tidak akan kamu temukan di Korea Utara. Apa saja sih?
1. Warga Korut dilarang bepergian ke luar negeri
2. Band-band luar dilarang tampil di Korut. Satu-satunya band yang pernah diizinkan tampil adalah band Slovenia bernama Laibach pada tahun 2015
3. Warga Korut dilarang melakukan panggilan ke luar negeri. Termasuk untuk pendatang, hanya bisa membeli SIM Prabayar untuk keperluan telepon dalam negeri dan mengakses internet sangat sulit terutama tidak boleh akses situs luar
4. Tidak ada TV Swasta, di Korut hanya ada empat saluran TV resmi dari pemerintah. Hmm, bisa bosan gak sih!
5. Tidak ada Coca Cola, minuman bersoda asal Amerika Serikat di sini. Tapi ada beberapa toko di Pyongyang yang menjual minuman soda asal Tiongkok
Baca Juga: Beredar di Dunia Maya, 32 Foto Rahasia di Perbatasan Korea Utara
6. Potong rambut apalagi warnai rambut juga gak bisa sembarangan di sini, ada aturan ketat. Hanya tersedia 18 potongan rambut untuk perempuan dan 15 potongan rambut untuk laki-laki
7. Jangan harap kamu melihat mobil sport di Korea Utara. Itu semua karena embargo perdagangan
8. Gaya berpakaian di Korut juga gak bisa sembarangan. Kabarnya memakai jeans dilarang di sana
9. Tanggal 8 Juli adalah hari berkabung nasional untuk Bapak pendiri Korea Utara, Kim Il Sung. Jadi setiap tanggal itu, warga tidak boleh senyum atau berbicara keras karena dianggap tidak sopan
10. Tidak ada Starbuck di sini, salah satu kopi yang paling digemari adalah Ryongwang Coffee
Baca Juga: Balas Provokasi Korut, AS-Korsel Gelar Latihan Militer dengan 20 Jet
Artikel ini pertama terbit di Popbela dengan judul Tak Masuk Akal! Ini 11 Hal yang Dilarang di Korea Utara ditulis Marshelina Tri Utami