Medan, IDN Times - Sebuah titik terang untuk kompetisi Liga 1 dan Liga 2 muncul dari PSSI. Otoritas sepak bola tanah air itu mewacanakan kembali menggulirkan kompetisi sepak bola pada September dan Oktober mendatang.
Namun ada perubahan format kompetisi. Disulap menjadi format home tournament. Bagaimana tanggapan PSMS?
Rencananya kompetisi akan dibagi dalam sistem grup. Rencananya ada empat grup yang masing-masing diisi oleh 6 tim.
Manajer PSMS, Mulyadi Simatupang yang mengikuti rapat virtual bersama Sekretaris Julius Raja sepakat untuk melanjutkan kompetisi. Namun ada beberapa hal yang diminta PSMS untuk dipertimbangkan.
"Kalau pun jadi dilaksanakan kita minta PSSI mempertimbangkan 3 aspek, yakni mengenai gaji dan kontrak pemain. Yang kedua mengenai undian grup dan ketiga tempat pertandingan harus benar-benar netral," harap Mulyadi di Kebun Bunga, Selasa (2/5) sore.
Dengan kondisi saat ini, Mulyadi justru melihat ada sisi positif.Yakni dari segi finansial. "Lebih diuntungkan secara finansial karena kompetisi lebih singkat dan selain itu peluang untuk lolos liga satu lebih besar Ruginya paling kita masih kurang memahami kekuatan tim lawan," terangnya.
Nantinya Liga 2 meniadakan degradasi. Begitupun tetap ada promosi yakni hanya 2 tim saja. Sedangkan Liga 1 nantinya tidak menerapkan sistem degradasi dan di kompetisi musim berikutnya jumlah peserta Liga 1 yang awalnya 18 tim akan bertambah menjadi 20 tim.
Bagaimana dengan subsidi? PSSI juga mengusulkan subsidi sebesar Rp200 juta kepada peserta kompetisi setiap bulannya.
Sejauh ini klub-klub Liga 2 mayoritas menyatakan setuju dengan usulan itu meskipun ada yang minta dinaikkan lagi subsidinya.
"Persaingan bakal lebih ketat.Semua tim pasti bakal berjuang ke depannya untuk naik ke Liga 1. Kekuatan lebih merata," pungkasnya.