Laga Batal, PT LIB Putuskan PSMS Menang WO 3-0 dari Persiraja

06 Sep 2022, 15:16 WIB

Stadion H Dimurthala, Lampineung, Banda Aceh terlihat terbakar di salah satu sisi karena penonton marah laga Persiraja versus PSMS batal digelar akibat mati lampu, Senin (5/9/2022) malam (Dok.Istimewa)

Medan, IDN Times- PT Liga Indonesia Baru (LIB), selaku operator kompetisi Liga 2 akhirnya mengeluarkan keputusan soal status laga Persiraja kontra PSMS Medan yang batal digelar, Senin (5/9/2022) malam. Itu akibat lampu Stadion H Dhimurthala, Lampineung, Banda Aceh padam jelang kick off.

PT LIB memutuskan memberi kemenangan walk out (WO) dengan skor 3-0 kepada PSMS Medan atas Persiraja.

"Memutuskan klub Persiraja Banda Aceh dinyatakan kalah 0-3, sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Jo Pasal 18 Regulasi Kompetisi Liga 2 2022/2023," demikian isi surat keputusan yang ditandatangani Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru, Akhmad Hadian Lukita per tanggal 5 September 2022.

1. Manajemen PSMS ajukan protes

Stadion H Dimurthala Lampineung terlihat terbakar karena tertundanya laga Persiraja kontra PSMS, Senin (5/9/2022) malam (Dok.Istimewa)

Direktur Teknik PSMS, Andry Mahyar Matondang mengakui keputusan dari PT LIB sudah keluar.

"Alhamdulillah kita bersyukur keputusan ini akhirnya keluar. Ini menandakan tidak ada pertandingan tunda. Ini juga menandakan ketidaksiapan dari pihak tuan rumah. Selanjutnya kami fokus menatap laga selanjutnya melawan Karo United tanggal 10 (September) nanti," ucap Andry Mahyar Matondang, Direktur Teknik PT. Kinantan Medan Indonesia, yang menaungi klub PSMS Medan.

PSMS sendiri akan pulang ke Medan lewat transportasi udara, Selasa (6/9/2022) sore ini. Selanjutnya Ayam Kinantan akan menghadapi Karo United di Stadion Teladan, Sabtu (10/9/2022) pada laga kandang perdananya di Liga 2 musim 2022/2023.

2. PSMS sebelumnya mengajukan protes karena ketidaksiapan panpel

Suasana Stadion H Dimurthala, Lampineung mati lampu saat akan digelar duel Persiraja kontra PSMS, Senin (5/9/2022) malam (Dok.Istimewa)

Sebelumnya PSMS memang mengajukan protes karena ketidaksiapan panitia. Manajer PSMS, Mulyadi Simatupang mengatakan sesuai regulasi, laga tak bisa digelar.

"Di satu sisi, kita memahami Persiraja ini persiapannya kurang. Tapi melihat kejadian yang tadi, ini benar-benar saya menilai ketidaksiapan dari tuan rumah menyelenggarakan pertandingan dengan PSMS. Karena alasannya mati lampu disebabkan habisnya minyak atau solar," bebernya.

"Jadi sudah kita sampaikan, sesuai dengan regulasi 2x30 menit kita tunggu, tidak juga dapat hidup (lampu), maka wasit memutuskan dibatalkan. Dan kita mengajukan protes tertulis kepada komisi pertandingan dan menurut komisi pertandingan juga, ini segera satu jam setelah dibatalkan akan dilaporkan ke LIB untuk mendapat arahan selanjutnya," tambah Mulyadi.

3. Stadion dibakar penonton yang marah

Sebelumnya laga ditunda karena insiden mati lampu jelang kick off. Saat itu pemain sedang bersiap memasuki lapangan. Mereka sempat menggelar sesi pemanasan. Laga dijadwalkan kick off pukul 20.30 WIB.

Namun lima menit jelang kick off lampu stadion justru padam. Penonton yang sudah memadati tribun pun bersorak-sorai tanda kecewa.

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi yang juga terlihat datang ke stadion untuk menyaksikan laga. Namun 30 menit lampu tak kunjung menyala, Edy memilih meninggalkan stadion. PSMS sendiri memutuskan meninggalkan stadion pukul 21.40 WIB.

Bahkan dalam video yang beredar, salah satu bagian tribun terlihat terbakar dan beberapa fasilitas stadion dibakar. Termasuk sisi gawang.

Sesuai regulasi jika laga tak kunjung digelar selama 2x30 menit (sesuai regulasi), pertandingan ini gagal terlaksana.