Nil Maizar Sebut Ada 5-6 Pemain Asing Masuk Radar PSMS
Pelatih baru PSMS Nil Maizar memimpin latihan di Stadion TD Pardede (dok.istimewa)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times- PSMS Medan sudah mendatangkan sejumlah pemain lokal dan memertahankan para pemain lamanya untuk menghadapi Liga 2 musim 2024/2025. Kini Ayam Kinantan juga memburu pemain asing.
Pelatih kepala PSMS Nil Maizar mengatakan beberapa nama sudah masuk radar PSMS. Menurutnya ada sekitar 5 sampai 6 pemain yang didata untuk didatangkan.
"Pemain asing sudah, tinggal hari ini atau minggu ini sudah ada finishing. Ada beberapa sudah list lima orang atau enam orang, yang kita ambil center back (pemain bertahan), midfielder (pemain tengah) dan attacking (penyerang). Sudah didata dan di pantau, tinggal memutuskan siapa yang kita ambil," ujar Nil Maizar.
1. Kriteria Nil Maizar
Pelatih baru PSMS Nil Maizar memimpin latihan di Stadion TD Pardede (dok.istimewa)Mantan pelatih timnas ini mengatakan ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk pemain asing. Menurutnya berebda di tiap posisi.
"Kalau di belakang tentu yang punya leader, yang bisa mengkoordinir di belakang dan berkontribusi. Kalau di tengah tentu yang punya fighting spirit bagus. Dan di depan tentu yang finishing bagus," katanya.
2. Belum ada regulasi baru untuk pemain asing
Pelatih baru PSMS Nil Maizar memimpin latihan di Stadion TD Pardede (dok.istimewa)Sejauh ini belum diketahui apakah ada perubahan regulasi untuk pemain asing. Diketahui baru Liga 1 yang melakukan perubahan dengan menambah hingga 8 pemain asing.
Sementara musim lalu Liga 2 menerapkan kebijakan 2 pemain asing. Satu bebas negara dan satu lagi kuota Asia.
3. Para pemain baru lokal sudah berlatih
Pelatih baru PSMS Nil Maizar memimpin latihan di Stadion TD Pardede (dok.istimewa)Diketahui para amunisi baru sudah hadir mengikuti latihan PSMS. Nil sendiri baru melatih kemarin pagi setelah pulang dari ibadah haji.
Para pemain baru PSMS adalah Syaiful Ramadhan, Aidun Sastra, Muhammad Revan hingga Fakhrurrazi Quba.