Menantu Edy Kejar Wasit ke Ruang Ganti di Final PSMS Vs Sada Sumut

Diduga protes wasit tak memberi penalti untuk PSMS

Medan, IDN Times- Turnamen Edy Rahmayadi Cup sudah berakhir di Stadion Teladan, Rabu (16/8/2023) malam. PSMS Medan dipastikan menjadi juara setelah membungkam tim sesama Liga 2 Sada Sumut 1-0 lewat gol Putra Chaniago menit ke-48.

Namun ada insiden yang menarik perhatian saat jeda babak pertama. Arifuddin Maulana Basri, Direktur PT Kinantan Medan Indonesia (KMI) yang menaungi PSMS Medan ngamuk-ngamuk ke wasit. Apa penyebabnya?

1. Berawal saat wasit tak memberikan penalti untuk PSMS di penghujung babak pertama

Menantu Edy Kejar Wasit ke Ruang Ganti di Final PSMS Vs Sada SumutDuel PSMS kontra Sada Sumut FC di Stadion Teladan, Senin (14/8/2023) (IDN Times/Doni Hermawan)

Sebelumnya ketegangan terjadi saat penyerang PSMS Defri Rizki masuk ke kotak penalti Sada Sumut FC jelang berakhirnya babak pertama. Namun aksinya dihentikan Farel Akbar dengan tekel. Wasit Edi Syahputra yang memimpin pertandingan tak menganggapnya pelanggaran. Keputusan ini disambut protes kubu PSMS Medan, baik pemain, pelatih dan ofisial.

Arifuddin yang  duduk dari bangku VVIP spontan turun ke bawah. Dia juga masuk ke setel ban memprotes keputusan wasit. Ketegangan belum mereda saat peluit tanda berakhirnya babak pertama ditiupkan wasit.

Baca Juga: Tumbangkan Sada Sumut 1-0, PSMS Juarai Edy Rahmayadi Cup

2. Masih emosi, menantu Edy datangi ruang ganti wasit

Menantu Edy Kejar Wasit ke Ruang Ganti di Final PSMS Vs Sada SumutDuel PSMS kontra Sada Sumut FC pada laga penyisihan terakhir Edy Rahmayadi Cup, Senin (14/8/2023) (IDN Times/Doni Hermawan)

Masih belum puas dengan protesnya, menantu Edy pun datang ke ruang ganti wasit, tak lama setelah babak pertama berakhir. Pantauan wartawan, hal ini sempat dihalangi Local General Coordinator (LGC) Pesta Lumban Gaol. 

Keduanya sempat berdebat di depan. "Jangan emosi kalian aja yang dibawa, aku pun bisa emosi. Atau kita hentikan saja laga ini. Saya punya hak untuk menghentikan laga ini," kata Pesta mengancam.

3. Pelajaran untuk tak diulangi di kompetisi Liga 2

Menantu Edy Kejar Wasit ke Ruang Ganti di Final PSMS Vs Sada SumutPSMS memastikan gelar juara Edy Rahmayadi Cup setelah mengalahkan Sada Sumut dengan skor 1-0 di Stadion Teladan Medan, Rabu (16/8/2023) (IDN Times/Doni Hermawan)

Usai laga, wartawan coba mengonfirmasi Pesta soal kejadian tersebut. Menurutnya ini masalah yang gak perlu diperpanjang. Namun harus jadi pelajaran karena jika itu dilakukan saat kompetisi Liga 2, PSMS bisa terkena sanksi berat. Apalagi dengan tujuan mengintimidasi wasit.

"Ya sebenarnya sudahlah, tapi menyerang wasit ke dalam ruangan wasit itu tidak diperbolehkan, itu yang saya marah, ada regulasinya. Makanya marah aku tadi, keluar, ku bilang," ujar Pesta. 

Pesta mengingatkan, hal tersebut tidak akan terjadi di masa mendatang khususnya saat kompetisi resmi bergulir.

"Kalau dibuat seperti itu nanti di Liga, bisa gawat. Yang menyerang wasit ke dalam ruangan wasit, ada sanksinya," pungkasnya.

Sementara Arifuddin Maulana Basri dalam wawancara dengan Harjuna TV, mengatakan bersyukur PSMS bisa menjadi juara turnamen pramusim ini. Menurutnya jadi modal penting menghadapi Liga 2.

"Tahun lalu kita juara pramusim. Kedua permainan berlangsung seru, jual beli serangan. Banyak hal-hal akan kita evaluasi ke depan. Kita tidak bisa memaksakan keadaaan. Kompetisinya berselang satu hari satu hari. Alhamdulillah hari ini juara 1. Kita akan evaluasi ke depannya," pungkas Arie.

Baca Juga: Striker Brasil Mateus Toto Sudah Tiba di PSMS, Ini Rekam Jejaknya

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya