Fakta Seputar Dr Mahyono, Eks Ketum yang Menangkan Gugatan Logo PSMS
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Nama Dr Mahyono kembali muncul ke permukaan menyusul polemik hak nama dan logo PSMS Medan. Bahkan, Mahyono menjadi penggugat kubu PT PeSeMesMedan milik Syukri Wardi yang mengklaim punya hak kepemilikan PSMS.
Faktanya, Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan mengabulkan gugatan yang diajukan Dr Mahyono. Hal tersebut berimbas kepada kepemilikan PSMS yang sepenuhnya dikembalikan menjadi milik warga Sumut, khususnya Kota Medan.
1. Tergugah untuk selamatkan PSMS
Dr Mahyono mengaku tergugah untuk menyelamatkan PSMS. Makanya, dia melakukan gugatan tersebut ke PN Medan. "Ini bukan kemenangan saya, ini kemenangan warga Sumatera Utara. Terima kasih juga kepada Gubernur Edy Rahmayadi yang telah peduli dengan PSMS," katanya.
2. Mahyono merupakan dokter bedah anak
Di luar sepak bola, Mahyono memang berprofesi sebagai dokter. Dia merupakan dokter ahli beda anak di beberapa rumah sakit yang ada di Medan.
Baca Juga: Polemik Logo PSMS Medan Berakhir, Begini Putusan Pengadilan
3. Sempat jadi Ketum PSMS
Nama Dr Mahyono memang tidak asing lagi di PSMS. Dia sempat menjabat sebagai Ketua Umum PSMS mulai musim 2015. Namun, pada awal 2017 dia memilih mengundurkan diri dengan alasan kesibukannya sebagai dokter ahli bedah.
4. Siap kembali urusi PSMS
Dr Mahyono pun mengaku siap kembali mengurusi PSMS. "Saya siap dengan catatan harus dibenahi dahulu. Ini butuh kerja sama semuanya untuk membangun PSMS," sebutnya.
5. Kini jadi penanggungjawab PSMS Junior
Meski belum ada kepastian bahwa Mahyono kembali ke jajaran pengurus PSMS, tapi nama dia justru menjadi orang nomor satu di PSMS Junior. Hal tersebut ditunjukkan dengan SK penunjukkan dirinya menangan PSMS Junior yang ditandatangani langsung oleh Dewan Penasehat PSMS, Kodrat Shah.
"Saat ini saya dipercayakan jadi penanggungjawab PSMS Junior dengan Manajer Sugiarto," terangnya.
Baca Juga: PSMS Berlatih Kembali, Tanpa Pelatih dan Dipimpin Legimin