Bantah Jadi Provokator, Dokter PSMS Sebut Ditendang Ofisial Persiraja

Tim medis PSMS mengaku diintimidasi

Medan, IDN Times- Dokter tim PSMS M Sufi Sidabutar buka suara usai manajemen Persiraja menuding balik tim medis PSMS dan kapten tim Rachmad Hidayat menjadi provokator kericuhan yang terjadi usai laga di Stadion Harapan Bangsa, Sabtu (18/11/2023) malam. Justru Sufi mengaku dirinya diintimidasi saat menjalankan tugasnya menangani cedera kiper PSMS Abdul Rohim jelang berakhirnya laga. 

"Di akhir babak kedua, injury time, Abdul Rohim tergeletak dekat gawang dan membutuhkan perawatan. Kami sebagai tenaga medis, dokter dan fisioterapi dipanggil wasit ke dalam lapangan. Setelah masuk (ke lapangan), Rohim disuruh bangkit, dan kehadiran kami sudah tidak diperlukan lagi," ujar Sufi, Senin (20/11/2023). 

1. Dokter tim mengaku ditendang salah seorang ofisial

Bantah Jadi Provokator, Dokter PSMS Sebut Ditendang Ofisial PersirajaTim medis PSMS bersitegang dengan kubu Persiraja di pinggir lapangan (dok.Persiraja)

Di sinilah kemudian terjadi keributan saat tim medis berjalan di dekat bench Persiraja. Kemudian dokter tim mengaku mendapat intimidasi bahkan ditendang.

"Ketika dokter sudah menepi (ke pinggir lapangan), ofisial Persiraja tiba-tiba mendatangi saya, menarik kaca mata. Saya pun membela diri, ambil posisi jaga diri, salah seorang ofisial Persiraja menendang saya di bagian paha kanan, setelah itu wasit melerai. Saya tidak tahu siapa yang menendang," ucap Sufi.

Baca Juga: Sudah Laporkan Persiraja ke PSSI, PSMS Minta Sanksi Tak Cukup Denda

2. Mengaku hanya menjalankan tugas sebagai medis dan tak memprovokasi

Bantah Jadi Provokator, Dokter PSMS Sebut Ditendang Ofisial PersirajaTim medis PSMS (dok.PSMS)

Sufi membantah tudingan provokasi yang dialamatkan kepadanya dari kubu Persiraja. Mereka mengaku hanya menjalankan tugas sebagai tim medis PSMS.

"Provokasi itu katanya datang dari kita itu jelas-jelas tidak benar ya. Karena pemain memang tergeletak dan membutuhkan perawatan dan wasit yang menyuruh kami masuk. Namun karena waktu sudah hampir habis dan wasit memaksa Abdul Rohim untuk bangkit karena dorongan dari pemain Persiraja, maka Rohim pun terpaksa bangkit," ungkapnya.

3. Fisioterapis benarkan soal Rachmad dipukuli di lorong menuju ruang ganti

Bantah Jadi Provokator, Dokter PSMS Sebut Ditendang Ofisial PersirajaPemain PSMS Rachmad Hidayat saat launching, Senin (11/9/2023) (IDN Times/Doni Hermawan)

Fisioterapis PSMS Medan, Yongki Alexander Ritonga mengamini apa yang diungkap Sufi. Menurutnya dokter tim sempat dikepung ofisial Persiraja usai mereka masuk ke lapangan.

"Waku aku lari mau ke bench PSMS kembali, dokter di belakangku, terus kutengok dia sudah dikepung beberapa ofisial Persiraja. Kacamatanya dipukul, wajar dia tidak terima. Aku datang melihat kawan diintimidasi berbalik bermaksud ikut melerai," ungkapnya.

Yongki juga mengatakan tak mungkin mereka berani memprovokasi di depan pendukung Persiraja. Dia juga membenarkan soal pengeroyokan terhadap Rachmad di ruang ganti.

"Mereka memfitnah medis memprovokasi padahal tidak. Itu tidak betul, kita mau datang, karena bang Rochim bangkit, dokter didorong pemain Persiraja memaksa cepat keluar. Tidak mungkin kami memprovokasi di hadapan 31.000 penonton, kami tidak gila. Pemain dan official kami yang dilempari saat mau masuk ke ruang ganti dan kapten Rachmad Hidayat dipukuli di lorong," pungkas Yongki.

Baca Juga: Miftahudin Sebut Pemain PSMS Dipukul dan Dikeroyok di Markas Persiraja

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya