Bela Klub Liga 1 Dewa United, Ini 5 Fakta Egy Maulana Vikri

Dari Medan bela tim Eropa, kini kembali ke Indonesia

Pesepkabola Timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri resmi memutuskan pindah ke klub promosi Liga 1, Dewa United.

Setelah beberapa tahun bertarung di Eropa dan Eropa Timur, kini Egy memutuskan pulang ke Tanah Air dan membela klub Liga 1.

Yuk simak perjalanan karier Egy Maulana Vikri dari Sekolah Sepak Bola Asam Kumbang di Kota Medan hingga jadi pemain klub Eropa dan kini kembali ke Indonesia.

1. Sejak kecil dilatih sepakbola oleh ayahnya

Bela Klub Liga 1 Dewa United, Ini 5 Fakta Egy Maulana VikriInstagram.com/lechia_gdansk

Egy Maulana Vikri lahir di Medan pada 7 Juli 2000. Ayah Egy, Syaripudin adalah mantan pemain sepakbola yang pernah membela PS Tirtanadi, Persibri Batanghari (1995), Persisko Sarolangon (1996).

Usai pensiun, ia mendedikasikan diri sebagai pelatih sepakbola di SSB Asam Kumbang.

Egy anak kedua dari tiga bersaudara. Abangnya, Muzakki juga seorang pesepakbola yang kini membela tim Liga 2, PSDS Deli Serdang. 

Sejak kecil Muzakki dan Egy kerap diajak latihan sepakbola bersama ayah mereka di SSB Asam Kumbang. Bahkan Egy sudah ikut berlatih bola sejak usia 4 tahun.

"Karena saya waktu muda dulu adalah pemain bola dan sekarang pelatih sepakbola, jadi sejak kecil anak-anak saya kasih bola," ujar ayah Egy, Syaripudin beberapa waktu lalu.

"Sejak umur 4 tahun saya lihat bakat Egy ada. Kemauannya juga luar biasa. Apalagi dia bermain pakai kaki kiri. Jadi saya yakin dia akan bagus mainnya. Karena di Indonesia jarang pemain berkaki kiri," ungkap pria 54 tahun ini.

2. Kali pertama bertemu Indra Sjafri saat usia 12 tahun

Bela Klub Liga 1 Dewa United, Ini 5 Fakta Egy Maulana VikriIndra Sjafri saat bertemu pertama kali dengan Egy Maulana Vikri yang masih berusia 11 tahun (Dok. Istimewa)

Setahun berlatih rutin di SSB Asam Kumbang, akhirnya Syaripudin menitipkan Egy di SSB Tasbih agar bisa mengikuti turnamen-turnamen.

Berbagai turnamen pun diikuti Egy kala itu hingga kemampuannya terus berkembang.

Pada usia 11 tahun, terjadilah pertemuan antara Egy Maulana Vikri dan Indra Sjafri untuk pertama kalinya. Kala itu Indra Sjafri mengisi coaching klinik dan Egy adalah salah satu pemain dari SSB yang hadir pada acara tersebut.

Kala itu menurut Syaripudin, Indra Sjafri menilai Egy punya bakat untuk jadi pemain bola hebat.

3. Bertemu lagi dengan Indra Sjafri di Ragunan dan jadi langganan Timnas

Bela Klub Liga 1 Dewa United, Ini 5 Fakta Egy Maulana Vikriinstagram.com/egymaulanavikri

Setelah belajar bermain sepak bola di SSB Tasbi dari 2005 hingga 2012, Egy Maulana Vikri kemudian masuk Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan pada 2013.

Kala itu, keluarga Egy sempat kesulitan untuk membiayai Egy berangkat mengikuti Diklat di Ragunan. Namun akhirnya Pak Bagja atau Subagja Suihan yang merupakan kerabat keluarga Egy bersedia membantu keberangkatan dan menemani Egy ke Jakarta.

Di Ragunan, Egy akhirnya bertemu lagi dengan Indra Sjafri. Selama di Ragunan lah Egy mendapat pelatihan sepakbola yang lebih baik lagi.

Meskipun di awal-awal masuk Ragunan, Egy sempat gak kerasan dan meminta pulang. Namun berkat dukungan keluarganya, Egy akhirnya bertahan hingga tamat SMA di Ragunan.

Namun perjuangan Egy jelas tak sia-sia. Ia masuk skuat Timnas U-16. Pada tahun 2016, Egy mampu membawa Indonesia yang diwakili oleh ASIOP Apacinti juara Gothia Cup, di Swedia. Bahkan, ia sukses menyabet gelar Pemain Terbaik.

Kemudian pada 2016, Egy sukses membawa Persab Brebes menjadi juara Piala Soeratin. Pada kompetisi usia muda tersebut, Egy dinobatkan sebagai Pemain Terbaik dan meraih gelar pencetak gol terbanyak.

Pada 2017, Egy Maulana Vikri memperkuat timnas U-19 Indonesia berlaga di Turnamen Toulon. Pada turnamen itu, Egy menerima penghargaan bergengsi Jouer Revelation Trophee yang juga pernah diraih oleh Cristiano Ronaldo dan Zinedine Zidane.

Pada tahun yang sama, Egy menjadi top scorer Piala AFF U-19 dengan koleksi delapan gol bagi timnas U-19 Indonesia. Sejak saat itu, Egy bertekad untuk bermain di Eropa. Menurutnya sepakbola di Eropa lebih menjanjikan dibanding Indonesia dan negara ASEAN.

4. Main di Eropa, mimpi yang jadi kenyataan

Bela Klub Liga 1 Dewa United, Ini 5 Fakta Egy Maulana Vikriinstagram.com/egymaulanavikri

Bak gayung bersambut, Egy akhirnya dipertemukan dengan agen pemain sepakbola yang bisa membawanya bermain di Eropa.

Maret 2018, kala itu usianya belum genap 18 tahun, Egy berhasil mewujudkan mimpinya bermain di Eropa setelah ia direkrut oleh klub teratas Liga Polandia, Lechia Gdansk.

"Saya sangat bangga bisa berada di sini. Ini bagai mimpi bagi saya bisa bermain di Eropa. Semoga saya bisa memberikan yang terbaik bagi tim ini. Semoga saya bisa sukses dengan tim ini," kata Egy kala itu usai resmi menjadi pemain Lechia.

Egy melakoni debut bersama tim utama Lechia Gdansk pada 22 Desember 2018 ketika ia menjadi pemain pengganti dalam laga kontra Gornik Zabrze. Bersama Lechia Gdansk, Egy ikut merasakan gelar Piala Polandia dan Piala Super Polandia.

Pada pertandingan Piala Super Polandia 2019 melawan Piast Gliwice, Egy masuk sebagai pemain pengganti pada menit-menit akhir laga. Sayangnya, kebersamaan Egy Maulana Vikri dan Lechia Gdansk berakhir pada 30 Juni 2021.

5. Pertemuan singkat dengan Zlate Moravce dan kini membela Dewa United

Bela Klub Liga 1 Dewa United, Ini 5 Fakta Egy Maulana VikriEgy Maulana Vikri jadi pemain baru Dewa United. (Dok. Dewa United)

Dua bulan kemudian, Egy Maulana Vikri resmi dikontrak klub Liga Utama Slovakia, FK Senica, Selasa (31/8/2021). Hal ini diumumkan FK Senica lewat akun instagram resminya.

Durasi kontrak awal enam bulan, dengan opsi untuk memperpanjang lebih lanjut selama satu setengah tahun.

Egy membukukan 26 pertandingan dengan perolehan dua gol dan empat assist dalam semusim. Namun, klub itu bangkrut.

Egy Maulana Vikri terpaksa meninggalkan FK Senica pada musim panas lalu. Namun, ia tetap bertahan di Slovakia. Egy cabut ke sesama peserta kasta teratas Liga Slovakia, Zlate Moravce.

Dari sembilan penampilannya untuk Zlate Moravce, Egy Maulana Vikri hanya bermain sekali sebagai starter. Sisanya, ia masuk sebagai pengganti. Iapun memilih hengkang.

"Saya ingin berterima kasih kepada Zlate Moravce, rekan setim saya, dan tim pelatih. Terima kasih atas waktunya di klub meskipun singkat. Saya berharap yang terbaik untuk tim dan semoga sukses di sisa musim," ujar Egy Maulana Vikri dari laman resmi klub.

Egy Maulana Vikri sempat belum memutuskan masa depannya. Sebab, pemain yang sempat dijuluki Lionel Messi dari Indonesia itu masih fokus membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2022.

Kini setelah Piala AFF 2022 selesai, akhirnya masa depan Egy terjawab. Ia kini memutuskan pindah ke klub promosi Liga 1, Dewa United.

Semoga sukses ya Egy.

6. Biodata Egy

Bela Klub Liga 1 Dewa United, Ini 5 Fakta Egy Maulana VikriEgy Maulana Vikri (Instagram @PSSI)

Biodata Egy Maulana Vikri

Nama lengkap: Egy Maulana Vikri
Tempat, tanggal lahir: Medan, 7 Juli 2000
Usia: 22 tahun
Kewarganegaraan: Indonesia
Tinggi badan: 168 cm
Posisi: Gelandang serang/Sayap
Kaki dominan: Kiri

Karier klub junior:

2005-2012 - SSB Tasbi
2013-2018 - SKO Ragunan

Karier klub senior:

2018-2021 - Lechia Gdansk
2021-2022 FK Senica
2022 ViOn Zlaté Moravce
2023 Dewa United

Karier timnas:

2014–2015 Timnas Indonesia U-16
2017–2018 Timnas Indonesia U-19
2017–sekarang Timnas Indonesia U-23
2017–sekarang  Timnas Indonesia

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya