Kesedihan Putu Gede Soal Tragedi Kanjuruhan: Rasanya Gak Percaya
Putu: Aremania salah satu suporter terbaik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times- Tragedi memilukan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu 1 Oktober 2022 menyayat hati banyak pihak. Sebanyak 125 orang meninggal dan hampir semuanya Aremania serta ratusan luka-luka.
I Putu Gede Swisantoso salah satu yang turut merasakan duka itu. Meski saat ini jauh merantau sebagai Pelatih PSMS, perhatian Putu saat ini tertuju ke Malang.
Bagi Putu, Arema dan Aremania adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidupnya di sepak bola. "Saya sangat prihatin. Saya turut berbelasungkawa atas meninggalnya rekan-rekan Aremania," kata Putu, Selasa (4/10/2022).
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Suporter PSMS Minta PSSI Bertanggung Jawab
1. Putu menjalani karier yang berkesan di Arema
Tentu saja Arema FC dan Aremania mendapat tempat tersendiri di hati Putu. Sembilan musim Putu berkarier sebagai pemain di klub berjuluk Singo Edan itu. Sejak 1999, pria kelahiran Denpasar ini adalah salah satu gelandang andalan Arema.
Dua gelar Piala Indonesia dipersembahkannya untuk arek-arek Malang. Maka, ketika mendengar tragedi itu, Putu juga tak kuasa menahan kesedihannya.
"9 musim saya di Arema. Sangat (berkesan), gara-gara main di Arema saya juga perkuat timnas. Berkat Arema saya bisa seperti ini," beber Putu.
Baca Juga: Dari Medan untuk Kanjuruhan, Aksi Lilin hingga Tabur Bunga Suporter