TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ditolak Masuk KLB, Tiga Kali PSMS Merasa Dipermainkan PSSI

PSMS diundang lagi tapi tidak bisa mendaftar KLB

Direktur PSMS Arifuddin Maulana (kanan) dan Manajer PSMS, Mulyadi Simatupang (Dok.Istimewa)

Medan, IDN Times- PSMS Medan kembali ditolak PSSI masuk ke kongres. Teranyar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang digelar Kamis (16/2/2023) hari ini, PSMS kembali tak terdaftar. 

Hal ini pun membuat berang kubu Ayam Kinantan. Perwakilan manajemen PSMS yang diwakili Direktur PT Kinantan Medan Indonesia, Arifudin Maulana Basri bersama Direktur teknik Andry Mahyar dan Manajer Mulyadi Simatupang sudah datang ke arena kongres untuk pendaftaran, tapi ditolak. 

Nasibnya sama seperti saat kongres tahunan sebelumnya, PSMS juga datang sebagai undangan. Tapi tidak bisa mendaftar. 

"Kami diundang secara resmi, hadir dengan mandat resmi bersama Direktur PSMS, dan saya sebagai manajer. Kami sudah mengikuti Liga 2. Sampai kompetisi diberhentikan memimpin wilayah Barat. Kami disahkan secara official, diberi subsidi hingga diundang, tapi hingga hari ini kami mendaftar tidak ada nama kami di registrasi. Sampai saat ini kami tunggu keputusan PSSI, kami dibola-bolakan," kata Manajer PSMS, Mulyadi Simatupang. 

Baca Juga: Pertanyakan Hak Sebagai Voters KLB, PSMS Datangi Kantor PSSI

1. PSMS sebut ini adalah politisasi

Manajemen PSMS menanyakan hak sebagai voters karena tak bisa mendaftar di KLB PSSI (Dok.Istimewa)

Menurut Mulyadi, soal dualisme yang dijadikan alasan tidak tepat. Soalnya sampai saat ini PSMS hanya satu dan yang terdaftar di Kemenkumham adalah PT Kinantan Medan Indonesia.

"Tidak ada dua kubu. Kami terdaftar diKemenkumham. Tim hanya satu yang bertanding, pengurus juga. Tidak ada PSMS dua. Bagi kami ini hanya politik. Alasan saja," beber Mulyadi.

Sementara Direktur PT Kinantan Medan Indonesia, Arifuddin Maulana Basri juga menegaskan tak ada dualisme dalam PSMS. 

"Dari segala yang diberitakan kami sudah menjalani liga, mengeluarkan biaya bulanan menggaji pemain dan segala macam. Ini olahraga bukan like and dislike.
Kami datang sebagai anggota PSSI dan berhak mengikuti kongres. Kita hanya dapat bola ke sana ke sini. Saya sayangkan federasi sebesar ini tapi tidak bisa mengambil keputusan.
Sampaikan alasan yang benar ke kami. Buktikan mana permasalahan yang harus kita lewati. Sampai saat ini tidak ada. Jangan jadi bola panas," beber Arifudin.

2. PSMS pastikan tak ada dualisme

Ricat Turnip, salah satu pemain trial PSMS yang dikontrak PSMS (Dok.Media PSMS)

Arifuddin mengatakan sepak bola Indonesia masih berkutat soal like and dislike. Hal itu menjadi alasan sepak bola Indonesia jalan di tempat.

"Sepak bola niatnya mempersatukan anak-anak bangsa. Kami anak-anak muda dipertontonkan ribut soal kongres. Orang sudah bicara piala dunia. Pembelajaran untuk kita kondisi sepak bola kita tidak baik-baik saja. Kita sudah tiga kali dibeginikan, kongres Bandung, Jakarta," bebernya.

"Siapapun yang mengklaim PSMS, kalau memang anda bilang PSMS milik anda, buktikan apa yang anda keluarkan untuk PSMS. Jangan sampai PSSI tidak memahami administrasi, kita sudah seminggu di sini. Di mana Pak Sekjen, kita ketemui sekarang juga. Intinya tidak ada dualisme di PSMS," ucapnya menegaskan.

Baca Juga: Kenangan Eks Pemain PSMS tentang Suimin Diharja Sang Pelatih Kampung

Berita Terkini Lainnya