Tak Punya Venue Standar, Atlet Boling PON Sumut Latihan di Jakarta

09 Jun 2023, 12:00 WIB

Aldila Indryati atlet boling andalan Sumut (abf-online.org)

Medan, IDN Times- Atlet-atlet boling Sumatra Utara siap mewujudkan target meraih medali di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh-Sumatra Utara. Meskipun harus mengalami kendala tak tersedianya venue latihan di Medan sehingga harus berlatih di Jakarta.

"Olahraga boling di Sumut sudah tidak punya lintasan standar nasional untuk latihan atlet sejak tahun 2016 atau setelah Perisai Super Bowl tutup. Agar atlet tetap maksimal berlatih, mereka latihan di Jakarta dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit," ujar Sekum Pengda PBI Sumut, Herman, di Posko Publikasi PON 2024 Aceh-Sumut di Kantor Dispora Sumut, Kamis (8/6/2023).

1. Boling targetkan 5 medali emas

Sekum PBI Sumut Herman membeberkan persiapan atlet boling Sumut hadapi PON 2024 (Dok.Istimewa)

Herman bersyukur mendapat dukungan dari KONI Sumut untuk program latihan atlet boling di Pulau Jawa.

"Kalau tidak ada dukungan KONI Sumut, mungkin olahraga boling di Sumut sudah tidak ada. Karena memang biaya pembinaan atlet boling ini sangat mahal, khususnya untuk biaya latihan," ucap Herman.

Boling nantinya akan memertandingkan 11 nomor di Sumut. Sebagai tuan rumah, PBI Sumut menargetkan 5 medali emas dari nomor single putra dan putri, double putra dan putri serta mixed double.

"Walau terkendala fasilitas lintasan untuk berlatih atlet, PBI Sumut tidak mau kendur soal target. Sejak awal kita optimis bisa memberikan hasil membanggakan buat Sumut di PON 2024. Salah satu caranya dengan mendukung latihan atlet andalan kita di Jakarta walau dengan biaya yang tidak sedikit. Tapi karena ada dukungan dari KONI Sumut program latihan atlet di Jakarta berjalan lancar," tambah Herman.

2. Andalkan sejumlah atlet yang sudah berprestasi di SEA Games

Ganda putra Indonesia, Ryan Leonard Lalisang/Hardy Rachmadian, sumbang medali emas dari Boling. (dok. Komite Olimpiade Indonesia)

Herman juga berharap Pemprov Sumut segera menuntaskan pembangunan venue boling di Sumut. Sehingga atlet Sumut bisa berlatih di rumah sendiri.

Meskipun terkendala fasilitas, boling tak ragu menargetkan 5 emas. Apalagi mereka diperkuat atlet SEA Games Hardy Rachmadian.

"Di sektor putra kita punya Hardy Rachmadian yang merupakan peraih medali emas dua edisi SEA Games 2019 di Filipina dan 2021 di Vietnam. Di sektor putri ada Aldila Indryati yang merupakan peraih emas SEA Gemes 2019 di Filipina," ujar Herman.

Selain itu juga ada Orcar yang merupakan peraih medali emas nomor master PON 2016 Jawa Barat.

"Kita juga masih ada atlet putri andalan Nadia Pramanik. Dia merupakan peraih medali emas Kejurnas 2022. Jadi bisa dibilang kekuatan atlet kita cukup mumpuni untuk memenuhi target 5 medali emas. Paling penting atlet tetap fokus latihannya," pungkas Herman.

3. Berharap Pemprov Sumut kebut pembangunan lintasan boling

kejuaraan Bowling World Cup (BWC) 2019 55th Qubica AMF di Palembang Bowling Center (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Tim Pengawas dan Pendamping (Wasping) Cabor Boling KONI Sumut, Jonny Ramadhan Silalahi mengatakan jika biaya latihan boling cukup besar. Sehari minimal 6 hingga 8 games. Untuk berlatih di lintasan standard seperti di Jaya Ancol Jakarta, per games harus membayar Rp.50.000.

"Kalau atlet sehari berlatih 6 games, itu artinya biaya latihannya Rp300 ribu per hari per atlet atau Rp.1.500.000 per pekan. Belum lagi biaya parkir kenderaan, biaya minum, makan dan lain-lain. Jadi benar kata saudara Sekum PBI Sumut tadi bahwa biaya latihan atlet boling ini sangat mahal," ucap Jonny.

Jonny juga berharap pembangunan lintasan boling di Sumut bisa dikebut demi prestasi olahraga. "Boling ini permainan yang membutuhkan akurasi. Semakin banyak berlatih maka akan semakin baik akurasinya. Untuk banyak berlatih atlet perlu lintasan dan ini butuh dukungan Pemprov Sumut untuk menyegerakan pembangunan lintasan boling," pungkasnya.