Emas Karate PON Jadi Kado Ultah Terbaik Leica, Dukungan dari Sang Ayah

Menurut Leica, usai mengalahkan Ceyco di perempat final, dia justru merasa beban semakin berat. Apalagi saat sudah memasuki final.

“Sebenarnya lebih berat di semifinal dan final karena saya belum pernah ketemu lawan-lawan dari Jawa Timur dan Jawa Barat sebelumnya. Belum tahu gaya main mereka seperti apa,” jelasnya.

Siapa sangka Leica mengaku sempat hampir meninggalkan karate dua tahun lalu. Saat itu dia kalah di ajang Porprov Sumut.
“Saya persembahkan medali ini untuk Leica di tahun 2022, yang kalah di Porprovsu. Hanya saya yang tahu betapa beratnya perjuangan ini,” tambahnya.

Di balik keberhasilan Leica ada sang ayah Andi Lubis. Sang ayah adalah fotografer senior di Kota Medan. Dia selalu mengabadikan perjuangan Leica dan atlet-atlet karate Sumut lainnya lewat kamera miliknya. Dan hari itu Leica berhasil membuat Ayahnya bangga.

“Ayah yang selalu support. Saya sempat ingin berhenti karena saya berada di lapis kedua, tapi ayah tetap bilang, ‘Ayo, bisa dikit lagi’. Dan alhamdulillah, akhirnya saya bisa sampai di sini," kata Leica.

“Saya sudah tahu sejak SMA bahwa PON ini terselenggara dekat dengan ulang tahun saya. Jadi medali adalah target besar saya. Saya bertekad dalam hati, Kado ulang tahunnya harus medali di PON, dan alhamdulillah, terkabul dapat emas pula,” ujar perempuan kelahiran 15 September 2004 ini.

Sang Ayah, Andi Lubis juga tak kuasa menahan haru. Leica langsung memeluknya usai memastikan medali emas.

"Sudah seminggu ini saya tidak mengganggunya, bahkan mengobrol pun jarang. Saya enggak mau dia terganggu dan biar Leica lebih fokus saja. Sebagai ayah, saya penuh emosional sejak dari babak awal. Alhamdulillah, Leica mantap dan tenang," kata Andi.

Ke depan Leica semakin mantap menatap masa depannya di karate. Medali emas bukan tak mungkin mengantarkannya untuk bermain di SEA Games Thailand 2025.