Catatan Panwasrah yang Jadi PR Sumut soal Venue dan Peralatan PON 2024

Peralatan banyak yang belum tiba

Medan, IDN Times- Panitia Pengawas dan Pengarah PON XXI 2024 Aceh-Sumut sudah memantau beberapa venue-venue Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatra Utara kurang sebulan jelang PON. Ada beberapa hal yang jadi catatan Panwasrah terkait kesiapan venue dan kelengkapan pertandingan.

" Kita ingin venue yang ada sesuai dengan spek teknya. yang kedua, peralatan yang sekarang masih dalam proses. Apabila ada kendala yang ada kaitannya dengan proses pengadaan mungkin faktor keterlambatan mungkin bisa dikoordinasikan dengan bidang venue sehingga pas pelaksanaan pertandingan alat-alat itu ada," kata Ketua Panwasrah PON XXI 2024 Suwarno, Kamis (8/8/2024) malam.

1. Venue ada yang terkait peralatan dari luar

Catatan Panwasrah yang Jadi PR Sumut soal Venue dan Peralatan PON 2024Ketua Panwasrah PON XXI 2024 Suwarno (IDN Times/Doni Hermawan)

Suwarno sudah meninjau langsung sejumlah venue baik di Medan maupun Deli Serdang. Diakuinya banyak yang masih harus dikebut karena waktu pertandingan sudah mendekat.

"Venue untuk Sumut ini ada beberapa yang masih dalam proses penyelesaian. Voli indoor pengerjaannya sampai tadi sore baru 93 persen, sedangkan di situ masih perlu lampu, lingkungan, pemasangan alat dan sebagainy. Ini dikerjakan banyak pihak. Kita berharap bisa diselesaikan segera," kata Suwarno.

Selain itu juga yang masih jadi PR adalah venue squash di dekat Unimed. Tidak hanya soal bangunan, tapi masih menanti peralatan dari luar.

"Tergantung kedatangan alat yang dibeli dari luar. Lantai, fiber, dinding. Informasinya datang tanggal 18 (Agustus), tapi pengerjaannya lebih kurang 2 minggu. Kalau ini ditepati waktunya masih memungkinkan untuk memulainya karena mereka akan bertanding setelah itu selesai pada 10 September mendatang. Jadi harapannya tanggal 2 (September) selesai," kata Suwarno.

2. Banyak venue yang terlambat dikerjakan dan masih ada yang belum disepakati

Catatan Panwasrah yang Jadi PR Sumut soal Venue dan Peralatan PON 2024Stadion mini pancing (dok.istimewa)

Venue lain yang disorot adalah trek BMX. Menurutnya harusnya tidak sulit. "Tapi mulainya agak terlambat. Harapannya mereka pengerjaannya waktunya agak panjang. Mereka berjanji akhir bulan ini," tambahnya.

Selain itu ada juga venue yang masih jadi perdebatan. Yakni venue tinju yang direncanakan di Gedung Merdeka Pematangsiantar.

"Venue yang ada di Siantar, masih ada pembahasan kaitannya dengan keinginan PB PON, tuan rumah Siantar, dan keinginan induk cabor (PP Pertina). Kalau melihat venue di lantai 4 jka terjadi evakuasi akan terjadi kendala," jelasnya.

Ada venue voli pantai di Samosir. Masih harus diperhatikan soal pasirnya. "Bukan sekadar bicara pasir, tapi pasir yang digunakan jangan sampai ada kerikil-kerikil karena atletnya tidak pakai sepatu. Waktu saya menyiapkan Asian Games di Sumsel benar-benar pasirnya disiapkan secara lembut," katanya.

Baca Juga: Venue Akuatik Selayang Selesai Direvitalisasi untuk PON 2024

3. Progres Stadion Utama Sumut

Catatan Panwasrah yang Jadi PR Sumut soal Venue dan Peralatan PON 2024Progres pembangunan Stadion Utama Desa Sena, Kabupaten Deli Serdang tanggal 30 Juli 2024 (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Sementara soal Stadion Utama Sumut yang akan jadi venue penutupan, saat ini progresnya masih 83 persen. Menurutnya 17 persen itu harus benar-benar dikebut agar bisa selesai sebelum penutupan 21 September.

"Stadion yang untuk penutupan PON itu perlu percepatan, karena kemaren baru 83 persen," ucap Suwarno.

Perkembangannya diakuinya masih lambat. Paling tidak, enam pekan ke depan baru bisa tuntas. "Perkembangan tiap minggu itu hanya 3 persen, jadi kan sekarang masih ada 17 persen lagi, kalau dibagi 3 artinya ada 5-6 pekan ke depan itu akan kira-kira akan selesai, jadi perlu adanya percepatan-percepatan yang harus didorong PB PON untuk itu. Kira-kira rencana kedepannya seperti apa untuk ini agar lebih cepat," kata Suwarno.

4. Mendatangkan peralatan, terutama dari luar negeri juga jadi persoalan

Catatan Panwasrah yang Jadi PR Sumut soal Venue dan Peralatan PON 2024Progres pembangunan Stadion Madya Atletik Sport Centre Desa Sena Deli Serdang yang dipotret dari udara pada Mei 2024. (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Menyoroti soal peralatan, dengan waktu yang mepet menurutnya akan riskan jika tidak ada koordinasi dengan pengurus pusat. Apalagi jika alat yang dipesan harus didatangkan dari luar negeri.

"Saya berharap masing-masing sudah masuk finalisasi termasuk kaitannya dengan peralatan. Peralatan ini waktunya mepet dan diadakan dengan cara lelang untuk Sumut. Mesti akan ada koordinasi. Kalau lelangnya jalan, tapi kedatangannya dari luar negeri, maka harus bicara dengan induk cabor, apakah mau pinjam atau sewa dulu atau seperti apa," ungkapnya.

Jika waktu mepet dengan venue yang belum tuntas, panpel juga terancam tak bisa menggelar tes event. Namun menurutnya hal itu bisa disiasati. Yang terpenting bagaimana kesiapan panitia.

"Tes even memersiapkan panitia, bukan pertandingannya. Agar saat nanti sebagai penyelenggara pertandingan mereka siap. Bisa ditempuh denn banyak hal. Seperti saat kami buat venue exercise di Papua. Substansinya memadukan semuanya termasuk panpel di lapangan. Di mana tempat kesehatan, doping, ruang ganti, dan sebagainya. Di sini bisa saja dilakukan dengan penataran bagi pelaku. Kita serahkan semua ke TD dan bidang pertandingan yang ada di PB PON. Baik itu tes even, penataran, venue exercise, yang terpenting tidak boleh tidak disiapkan," katanya.

Suwarno kembali mengingatkan PB PON Sumut untuk memenuhi tanggung jawabnya. Dia yakin bisa dituntaskan dengan kerja sama berbagai pihak.

"Saya tahu PB PON sudah bergerak sedemikian komperenhesif, bukan hanya venue. Harapannya percepatan yang dilakukan sesuai bidang di sini difinalisasi. Kalau ada kendala segera diatasi. Saya ingatkan, PON ini Sumut dan Aceh mengajukan diri. Semua ini menjadi tanggung jawab Sumut, Aceh dan kita bersama," pungkasnya.

Baca Juga: GOR PBSI Sumut akan Dipasang Single Seat untuk Venue PON 2024

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya