Dhijey Lexsie, Karateka Sumut yang Meninggal Pernah Perkuat Timnas

- Dhijey Lexsie, atlet karate Sumut meninggal dalam kecelakaan bus ALS di Padang Pariaman setelah meraih prestasi sebagai Best Of The Best (BOB) di kejuaraan nasional.
- Dhijey pernah memperkuat timnas Indonesia dan meraih 2 medali emas dan perak di Turnamen Karate Internasional di Belgia pada usia 12 tahun.
- Tragedi ini menjadi pukulan berat bagi dunia karate Sumut, terutama karena Dhijey masuk radar Sumut untuk Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas).
Medan, IDN Times- Kabar buruk bagi dunia karate Sumatra Utara. Kecelakaan bus ALS di Padang Pariaman merenggut nyawa dua atlet dan puluhan atlet lainnya terluka usai mengikuti Kejuaraan tingkat nasional yang digelar di GOR Universitas Negeri Padang 5-7 September 2025.
Muhammad Dhijey Lexsie, salah satu atlet yang meninggal bahkan baru saja meraih prestasi di kejuaraan tersebut. Dia meraih gelar Best Of The Best (BOB) atau atlet terbaik turnamen.
Federasi Olahraga Karate-do (Forki) Sumatra Utara merasa kehilangan. Apalagi keduanya atlet berpotensi. Dhijey bahkan pernah memerkuat timnas Indonesia di usia belia.
“Mereka bertanding membawa nama perguruan. Memang kabarnya dua atlet meninggal, salah satunya, Dhijey, pernah memperkuat timnas. Bahkan semalam dia baru saja juara Best of The Best. FORKI Sumut merasa sangat kehilangan,” ujar Delphinus saat dikonfirmasi, Senin (8/9/2025).
Dhijey memerkuat pelatnas karate di Turnamen Karate Internasional 4th edition of International Karate Open Of Province de Liege Tahun 2019 di Hersal, Belgia. Bahkan dia meraih 2 medali di ajang itu.Emas di kumite dan perak di kategori kata. Saat itu Dhijey masih berusia 12 tahun.Dixie juga pernah mengikuti Kejuaraan 11th Southeast Asian Karate Federation Championship (SEAKF) Bangkok-Thailand pada 2024 lalu. Dia meraih dua gelar juara.
Delphinus menambahkan, tragedi ini menjadi pukulan berat bagi dunia karate Sumut.
“Kami turut berduka untuk keluarga dan Perguruan Shindoka. Kehilangan ini terasa berat karena mereka sebenarnya masuk dalam rencana pembinaan, apalagi sebentar lagi kita persiapkan untuk Popnas. Data atlet akan kita kumpulkan lagi untuk seleksi ulang,” ungkapnya. *
Bahkan Dhijey sebenarnya masuk radar Sumut dipersiapkan untuk Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas). Delphinus menambahkan, rombongan Shindoka yang berangkat ke Padang membawa nama perguruannya.
“Kami turut berduka untuk keluarga besar almarhum dan Perguruan Shindoka. Kehilangan ini sangat berat, pasti kehilangan. Apalafi beberapa atlet sebenarnya masuk dalam rencana pembinaan kita. Apalagi Dhijey yang sudah masuk radar Sumut menuju Popnas,” terangnya.
Sebelumnya Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sumbar, Kombes Pol Reza Chairul Akbar Sidiq saat dihubungi IDN Times membenarkan kecelakaan tersebut."Kami mendapatkan laporan kecelakaan tersebut tadi pagi sekitar pukul 06.30 WIB. Tetapi tim di lapangan sudah melakukan penanganan sejak tadi malam," kata Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sumbar, Kombes Pol Reza Chairul Akbar Sidiq saat dihubungi IDN Times.
Ia mengungkapkan, kecelakaan tersebut merupakan kecelakaan tunggal yang dialami oleh Bus ALS yang melintas di jalur Tol Padang-Sicincin."Dari laporan yang kami terima, korban semuanya berjumlah 31 orang. 2 diantaranya dilaporkan meninggal dunia," katanya.