Sejarah Tari Perang Fataele dari Nias dan Maknanya

Melibatkan pasukan militer Nias

Ada beragam seni dan budaya dari berbagai suku di Indonesia. Termasuk tari-tarian. Ada berbagai tarian unik yang penuh makna. 

Tari Perang Fataele unik karena gerakan tarian ini seperti gerakan dalam peperangan. Gerakannya unik begitu juga dengan properti tarinya yang juga unik.

1. Sejarah Tari Adat Fataele

Sejarah Tari Perang Fataele dari Nias dan MaknanyaAntara Foto/Septianda Perdana

Tarian ini merupakan tari perang dari daerah Nias, Sumatra Utara. Menurut cerita, zaman dahulu di Kampung Nias sering terjadi peperangan terkait perebutan lahan kekuasaan kampung. Hingga pemimpin atau petinggi kampung Nias atau sering disebut dengan Si ’Ulu berinisiatif untuk mengumpulkan para pemuda Nias untuk berlatih peperangan, tujuannya adalah untuk mempertahankan kampung dan daerah kekuasaan dari serangan musuh yang sering mengintai. 

Tapi, pemuda-pemuda yang akan ikut latihan perang diseleksi terlebih dahulu dengan cara yang unik yaitu melompati Hombo Batu, jika pemuda berhasil melompati Hombo Batu berarti ia lulus dan akan melewati proses latihan perang sebelum dijadikan prajurit. Pemuda-pemuda yang dipilih sebagai prajurit telah sukses melakukan Hombo Batu, Si’Ulu akan mengadakan pesta kampung dengan memotong babi dan dinikmati bersama para penduduk kampung. 

Dalam pesta tersebut, Si’Ulu juga akan mengumumkan nama pemuda yang telah berhasil melewati Hombo Batu. Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi pemuda yang terpilih. Pemuda-pemuda pilihan tersebut akhirnya akan membentuk Fataele. 

Dulu pasukan Fataele dibentuk untuk mempertahankan daerah kekuasaan dari musuh, tapi tidak jarang pasukan Fataele juga melakukan kegiatan adat seperti pesta pernikahan, pesta penyambutan tamu, maupun prosesi pengangkatan pemimpin kampung. Karena berkembangnya jaman, pasukan Fataele tidak lagi berperang melainkan hanya bertugas untuk melakukan acara adat saja. Hal inilah yang akhirnya membentuk Tari Adat Fataele. Tari Adat Fataele hampir sama sejarahnya dengan Tari Kabasaran dari Minahasa yang melibatkan pasukan militer desa di Minahasa.

Baca Juga: Mengenal Tuo Nafaro, Tuak Khas Nias yang juga Bisa untuk Pengobatan

2. Makna Tari Adat Fataele

Sejarah Tari Perang Fataele dari Nias dan MaknanyaTari Perang Nias (Ono Niha Photo Archive/budaya-indonesia.org)

Tari Adat Fataele terlahir karena peran pasukan Fataele yang sudah berubah dari berperang menjadi tarian. Pasukan Fataele sering berperang dengan suku lain, disebabkan perang antar suku dalam memperebutkan wilayah dan lahan di Kampung Nias. Nama Fataele sendiri merupakan sebutan bagi pemuda yang berhasil melewati Hombo Batu atau Batu Loncat setinggi 2 meter berbentuk prisma dengan lebah 40 cm. 

Karena penari sebenarnya adalah Pasukan Fataele, karenanya disebut Tari Adat Fataele. Tari Adat Fataele bagi masyarakat Nias dimaknai sebagai tari peperangan yang menggambarkan perjuangan dan solidaritas para prajurit yang penuh semangat dalam mempertahankan daerah tempat tinggal mereka. Tari Adat Fataele sekarang ditampilkan sebagai bentuk penghormatan kepada tamu yang berkunjung ke Nias atau untuk melakukan prosesi adat tertentu.

3. Gerakan dan kostum Tari Fataele

Sejarah Tari Perang Fataele dari Nias dan MaknanyaTari perang Fataele (direktori-wisata.com)

Tari Adat Fataele dikenal sebagai tari kolosal yang punya gerakan layaknya seorang petarung, gerakan tari terlihat sangat sederhana tetapi sebenarnya gerakan tersebut sedikit susah karena harus menunjukkan kesan petarung yang gagah, tegas, dan berwibawa. Karena itu tidak semua orang bisa melakukan tarian ini. gerakan dimulai dengan gerak kaki maju – mundur dengan dihentakkan ke tanah. 

Sambil membawa alat perang dan menggerakkan kaki, penari akan berteriak mengucapkan kata pembangkit semangat untuk berperang. Setelah itu, gerakan maju – mundur penari membentuk formasi melingkar yang menunjukkan gerakkan mengepung musuh. Untuk kostum, para pasukkan Fataele memakai kostum perpaduan warna hitam, merah, dan kuning dengan model baju perang ala Nias. 

Setiap penari juga memakai ikat kepala yang sangat khas dan berwarna senada dengan bajunya. Property tari lainnya berupa pakaian pelindung yang dipakai penari dibuat dari kulit kayu, buah gambar kering, ijuk dan kalung. Masing-masing penari membawa senjata perlindungan diri berupa tameng(Baluse), tombak(Toho), atau pedang(Gari).

Dalam Tari Fataele juga memiliki pemimpin tari yang tugasnya mengkomando penari lain dan memberikan aba-aba saat penari harus membangun formasi. Itulah tadi ulasan dari tari Adat Fataele dari Nias.

Baca Juga: Mengenal Tradisi Lompat Batu di Nias, Dulu Jadi Tanda Kedewasaan 

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya