TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Tentang Omo Sebua, Rumah Adat Nias dengan Ornamen Tulang Babi

Setiap daerah memiliki bentuk yang berbeda

Sejumlah masyarakat adat di Nias. (Dokumen/Visitniasisland)

Medan, IDN Times- Jika mengunjungi Sumatera Utara, datanglah ke Kabupaten Nias Selatan, di Pulau Nias. Kunjungi Desa Adat Bawomatulo, Kecamatan Fanayama, Telukdalam, Kabupaten Nias Selatan, Sumatra Utara.

Ada banyak bukti sejarah kejayaan leluhur masyarakat Nias yang masih terjaga dengan baik. Salah satunya adalah Rumah Adat Omo Sebua. Rumah tradisional ini sangat terkenal akan keindahan konstruksinya. Berikut fakta tentang Rumah Adat Omo Sebua. 

1. Jadikan tulang babi sebagai ornamen

IDN Times/Masdalena Napitupulu

Rumah Adat Omo Sebua hanya dihuni oleh kepala negeri, kepala desa, dan kaum bangsawan saja. Rumah Adat Omo Sebua ukurannya dua kali lipat dari Rumah Adat Omo Hada dengan desain yang hampir sama, namun lebih banyak ornamen.

Termasuk tulang babi yang pernah menjadi jamuan pada ritual atau pesta yang pernah diadakan. Jumlah tulang babi yang dipajang juga menunjukkan seberapa tinggi kedudukan pemilik rumah di desa tersebut.

Baca Juga: Ini 5 Fakta Tari Moyo dari Nias, Gerakannya Unik Mirip Elang

2. Setiap daerah memiliki bentuk yang berbeda

IDN Times/Masdalena Napitupulu

Rumah Adat Omo Sebua memiliki bentuk seperti panggung yang dibangun di atas tiang-tiang kayu tinggi besar. Uniknya, setiap daerah punya rumah adat yang berbeda. Rumah adat yang berbeda itu menyesuaikan dengan wilayahnya. Melansir dari museumnias.org, rumah adat Nias berbeda di setiap daerah. 

Rumah adat Nias Selatan memiliki ciri khas keberadaan di daerah yang lebih tinggi. Setiap rumah yang ada menggunakan anak tangga yang panjang dan terbuat dari batu. Biasanya rumah dibangun dengan sistem komplek pemukiman. Di komplek pemukiman ini terdapat sebuah parit yang dalam yang berbeda, kemudian di belakang bambu runcing sebagai salah satu tempat untuk bertahan dari serangan. Pemukiman dibuat menjulang, sebagai penghuni atau tamunya akan menaiki tangga batu yang cukup panjang.

3. Memiliki keunikan dan berbagai ukiran khas

Instagram.com/lenny diary

Sementara, untuk rumah adat Nias Tengah dibangun secara sendiri-sendiri dan biasanya punya berbagai bentuk ukiran khas. Rumah ini juga dibangun dengan memperhatikan suhu dan kondisi lingkungan yang ada di sekitarnya. Apabila berada pada dataran yang lebih tinggi dan dingin maka akan dibangun dengan jumlah jendela yang lebih sedikit dibandingkan dengan rumah yang berada pada dataran rendah atau daerah yang panas.

Perbedaan lainnya dapat dilihat dari rumah adat Nias Utara. Rumah adat ini punya bentuk bangunan yang lonjong. Bentuk bangunan ini masuk dalam kategori arsitektur vernakular, yang artinya bangunan yang unik dan menarik. Yang membuat rumah adat ini menjadi lebih unik adalah terdapat bangunan tambahan yang terpisah yaitu dapur dan ruang makan.

Baca Juga: Mengenal Tari Tuwu Nias Sumatra Utara dan Maknanya

Berita Terkini Lainnya