TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Mengket Rumah Mbaru, Upacara dari Karo untuk Syukuran

Bentuk syukur menempati rumah baru

Jacky Raju Sembiring (kiri) berdiskusi seputar kulcapi Karo dengan teman-temannya pegiat budaya di Karo. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Medan, IDN Times- Ada banyak upacara tradisional yang dilakukan masyarakat Karo. Salah satunya upacara mengket rumah mbaru. Ini menjadi bentuk syukur untuk menempati rumah baru. 

Tradisi ini mirip syukuran saat masuk ke rumah baru ala suku Jawa. Tujuannya agar diberi kesehatan kesehatan serta tempat tinggal baru agar bisa membawa berkah dan rezeki.

Berikut hal yang perlu kamu tahu soal upacara mengket rumah mbaru.

1. Pesta melibatkan keluarga besar

Suku Karo (Dok. Istimewa)

Acara mengket rumah mbaru dikenal sebagai sebuah pesta. Karena memang suasana yang tercipta adalah sukacita. Mengket yang artinya adalah masuk. Upacara ini melibatkan keluarga besar untuk datang dan memeriahkan pesta tersebut.

Dalam kegiatan in, rumah yang baru direnovasi masuk kategori rumah baru. Maka upacara mengket rumah mbaru pun dilaksanakan. Sebagai bentuk rasa syukur rumah yang baru direnovasi. 

2. Pindah rumah

instagram/Punyakita_project

Pindah dari rumah satu ke rumah yang baru. Atau dari rumah mertua ke rumah milik sendiri ini, bisa diartikan sebagai rumah yang baru ditempati. Upacara Mengket rumah baru jelas bisa dilaksanakan. Dengan kategori rumah yang baru ditempati ini.

Baca Juga: Mengenal Upacara Kematian Adat Karo dan Jenisnya

3. Tingkat Sumalin Jabu

instagram.com/sasmitaedo

Untuk melaksanakan upacara mengket rumah baru, ada empat tingkatan yang akan dilakukan dalam bentuk upacara adat. Mulai dari jenis upacara, peserta yang hadir di upacara, hingga ragam hidangan yang disajikan. 

Pada tingkat Sumalin Jabu, hidangan yang disajikan pada upacara mengket rumah mbaru. Hanya nasi dan ayam saja dengan jumlah berkisar 4 - 5 porsi saja. Bisa dikatakan dalam tingkatan ini masuk kategori pesta kecil. Ini dikarenakan peserta yang hadir di antaranya, keluarga inti dan sangkep nggeluh (struktur keluarga keturunan ayah atau ibu). Pesta ditingkatan ini termasuk kategori yang sederhana. 

Pada tingkatan mengkah dapur, hidangan yang disajikan cukup beragam. Mulai dari seekor babi atau seekor kambing dengan nasi. Selain dari ragam hidangan yang disajikan untuk upacara. Jenis ini mengket rumah mbaru diperlukan musyawarah. Yang dihadiri oleh keluarga besar dan sangkep nggeluh. Umumnya peserta upacara yang hadir sedikit lebih banyak, dari tingkatan yang pertama. 

Berita Terkini Lainnya