Logat Sehari-hari Anak Medan yang Bikin Bingung Perantau dari Jawa

Orang Jawa bingung Anak Medan kok parkir kereta di rumah

Medan, IDN Times - “Cak Apakan Dulu Biar Gak Apa Kali” bahasa ini hanya dapat didengar di Kota Medan atau orang Medan yang berbicara. Makna tersebut, juga hanya diketahui apa yang dimaksud sesama anak Medan.

Berikut sejumlah logat atau bahasa dalam keseharian anak Medan tapi sering bingung perantau atau pendatang dari luar Sumatera, khususnya dari Jawa.

Bagi anak Medan pasti paham dengan kosakata ini. Yuk simak:

1. Cemana = Bagaimana

Logat Sehari-hari Anak Medan yang Bikin Bingung Perantau dari Jawailustrasi cowok ngobrol (pexels.com/Anete Lusina)

Merupakan singkatan "macam mana" alias "bagaimana". Contoh: "Cemananya cara ngerjain soal ini?"

Kemudian ada bahasa, Kekmana = Kayak Mana. Penggunaannya kurang lebih sama dengan cemana. Contoh: "Mau kekmana lagi, lah, weh. Aku pun dah pasrah."

Ada juga, Weh = Guys/Teman-teman. Sapaan weh sama dengan guys. Bahasa Medan sehari-hari ini selalu diucapkan untuk menyeru kepada teman. Contoh: "Weh... Tengok dulu kemari. Capek aku koar-koar di sini."

Kau. Dalam percakapan sehari-hari, orang Medan lebih sering menggunakan kata ganti kau ketimbang kamu. Mungkin, ini terdengar kurang sopan dan sedikit kasar bagi orang dari luar Sumut, tapi begitu adanya. Contoh: "Kau mo kemana pakek baju itu?"

Kelen = Kalian. Orang Medan memang suka memplesetkan kata. Buktinya, kata ganti kalian lebih sering diucapkan sebagai "kelen". Contoh: "Kelen udah makan?"

Logat Sehari-hari Anak Medan yang Bikin Bingung Perantau dari Jawailustrasi orang mengobrol (pexels.com/nappy)

Palak. Di luar Sumut, kata palak mungkin lebih merujuk pada 'menindas atau memeras orang lain'. Namun, di Medan, kata ini punya makna lain yang berarti 'kesal'. Contoh: "Awas dulu kau! Lagi palak aku ini!"

Kali = Banget. Dalam bahasa Indonesia, kata kali memiliki banyak arti: bisa merujuk sungai ataupun perkalian. Akan tetapi, dalam konteks ini, kali merupakan singkatan dari kata sekali.

Penggunaannya sama dengan kata banget. Nah, alih-alih mengucapkan banget, orang Medan lebih sering menggunakan "kali" untuk menyatakan suatu hal dalam konteks superlatif. Contoh: "Enak kali, bah, makanan mamakku ini."

Bah. Bah di sini bukan bermakna air yang meluap, ya. Bah adalah kata seru yang sering diucapkan orang Medan, terlebih suku Batak, di akhir kalimat.

Fungsinya dalam kalimat adalah untuk menambah penekanan. Contoh: "Enak kali, bah, makanan mamakku ini."

Cak = Coba. Bukan berakar dari tari kecak maupun panggilan khas Jawa Timur, bahasa Medan sehari-hari ini merupakan penyingkatan dari kata coba. Contoh: "Aku gak ngerti apa yang kau buat. Cak ke sini dulu kau."

Ehe = Ya Elah. Ini bukan ekspresi berupa tawa kecil, ya. Penggunaan "ehe" kurang lebih sama dengan "ya elah". Contoh: "Ehe, gitu aja gak tahu kau."

Logat Sehari-hari Anak Medan yang Bikin Bingung Perantau dari Jawailustrasi makan sambil ngobrol (pexels.com/Diva Plavalaguna)

Kereta = Motor. Dijamin 100 persen, orang-orang di luar Sumatera, terlebih dari Pulau Jawa, pasti langsung kepikiran dengan kereta api kalau mendengar kata ini. Padahal, kata kereta di Medan bermakna "motor".

Jadi, kalau yang dimaksud kereta api, apa yang diucapkan? Orang Medan cenderung mengucapkan kata tersebut secara keseluruhan. Jadinya seperti ini: "Ngapain pulak kau ke Medan naik kereta (motor). Mending naik kereta api aja."

Pajak = Pasar Tradisional. Kata pajak juga mengalami pergeseran makna di Medan. Bukan mengacu pada kantor pajak, kata ini malah berarti 'pasar tradisional'. Contoh: "Antarkan dulu Mamak ke pajak. Mau belik cabe aku."

Pasar = Jalan Raya. Selain pajak, kata pasar juga bergeser maknanya. Orang Medan kerap mengucapkannya untuk mengatakan "jalan raya". Contoh: "Kan, udah Mamak bilang jangan main di pasar!"

Abang/Kakak = Mas/Mbak. Kalau di Medan, laki-laki yang lebih tua biasanya dipanggil "abang". Sementara itu, perempuan yang lebih tua dipanggil sebagai "kakak". Contoh: "Bang/Kak, cabe sekilo berapaan?"

Tengok = Lihat. Semua orang Indonesia pastinya tahu arti tengok, yaitu melihat. Namun, daripada mengatakan lihat, orang Medan lebih banyak memakai kata tengok. Contoh: "Kau tengok dulu mukakmu itu. Ada putih-putih."

Ada lagi logat medan yang kelen tahu? Kelen letak di kolom komentar ya.

Baca Juga: Medan vs Plastik, Giat Konservasi Indonesia Hijaukan Pesisir Sumut

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya