Mengenal Sejarah Aksara Batak dan Penyebarannya
Dulu digunakan untuk menulis resep obat dan astrologi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap daerah pasti memiliki ciri khas tata tulis masing-masing. Di daerah Batak, Aksara yang digunakan untuk menuliskan Bahasa Batak dikenal dengan nama surat Batak.
Aksara Batak yang disebut juga dengan nama lain Surat na Sampulu Sia (Sembilan Belas Huruf) memiliki berbagai jenis ragam yang digunakan untuk menulis lima rumpun bahasa.
Rumpun bahasa yang ada di dalam surat Batak adalah Pakpak, Mandailing, Simalungun, Karo dan Toba.
Ada beberapa bahasa daerah lain yang memiliki kesetaraan aksara dengan surat Batak.
Beberapa diantaranya adalah Jawa, Lampung, Sunda Kuno dan Rejang. Surat Batak memiliki Sembilan belas aksara dasar yang digunakan dalam penulisannya. Ada beberapa tambahan aksara dalam jenis rumpun bahasa tertentu.
Berbicara tentang sejarah aksara Batak pasti berkaitan dengan tata cara menulis, sumber tulisan dan peninggalan tertulis masa lampau. Adapun kilas balik penyebarannya akan dijelaskan di sini. Yuk simak:
1. Daerah Angkola Mandailing adalah daerah pertama penyebaran aksara batak
Sejarah aksara Batak dimulai dari daerah pedalaman Sumatra yang lama mendapat informasi dari luar. Daerah Angkola Mandailing adalah daerah pertama penyebaran aksara ini. Selanjutnya, aksara Batak menyebar ke arah utara tepatnya daerah Toba.
Lalu, daerah Simalungun menyebar aksara Batak dengan cepat. Pakpak Dairi adalah daerah terakhir penyebaran aksara tersebut. Sedangkan, daerah Karo malah menjadi daerah yang kental penggunaan aksara Batak.