Sinabung Erupsi Dalam Dua Hari Terakhir, Awan Panas Meluncur 1,5 KM
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Karo, IDN Times – Dalam beberapa waktu terakhir, Gunung Api Sinabung terus menunjukkan aktifitas yang signifikan. Sinabun terus bererupsi memuntahkan material vulkaniknya.
Kewaspadaan masyarakat juga harus ditingkatkan. Apalagi hingga saat ini sudah terbentuk kubah lava di puncak Sinabung yang ukurannya sudah mencapai 4 juta meter kubik.
1. Sinabung kembali erupsi Jumat siang
Staff Pemantau Gunung Api Sinabung di Pos Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Armen Putra menjelaskan, Sinabung kembali meluncurkan awan panas pada Jumat (12/2/2021). Luncuran awan panas ini terpantau menuju arah Timur dan Tenggara dari puncak.
Semburan erupsi juga terpantau pada ketinggian 100 meter di atas puncak. Guguran awan panas ini tercatat dengan amplitudo 38 mm dengan durasi gempa selama 143 detik.
"Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat dan barat laut. Suhu udara 16-18 derajat Celcius," kata Armen dilansir ANTARA.
Baca Juga: Jangan Disajikan saat Imlek, 7 Makanan Ini Dianggap Membawa Sial
2. Warga harus menjauhi zona merah
Saat ini, Gunung Sinabung yang ketinggiannya mencapai 2.460 meter di atas permukaan laut (mdpl) berada pada status Level III (Siaga). Armen meminta masyarakat tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi. Termasuk lokasi di dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung dan radius sektoral lima kilometer untuk sektor selatan-timur, serta empat kilometer untuk sektor timur-utara.
"Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung juga diminta agar tetap waspada terhadap bahaya lahar," katanya.
3. Pada hari sebelumnya, Sinabung luncurkan awan panas
Sinabung juga sempat memuntahkan awan panas hingga jarak 1,5 Kilometer. Arah luncuran menuju Timur dan Tenggara. Asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dengan.
Selain soal aktivitas Sinabung yang terus meningkat, Armen juga mengingatkan soal kubah lava yang bisa saja runtuh kapanpun. Jika runtuh, kuba lava akan menyebabkan guguran awan panas. Kubah lava bisa runtuh jika ada aktivitas tekanan dari dalam gunung atau erupsi besar.
Baca Juga: Kisah Nakes COVID-19, Gaji Hanya Rp1 Juta dan Beli Baju Hazmat Sendiri