Korban Keracunan Bertambah, Total 83 Dilarikan ke Rumah Sakit

Penyebabnya masih diselidiki

Langkat, IDN Times - Korban keracunan massal yang menimpa warga Dusun I Tungkam Jaya, Desa Pangkalansiatak, Kecamatan Pangkalansusu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, bertambah satu orang lagi.

"Setelah dilakukan perawatan terhadap 82 korban. Ternyata kemarin malam, ada satu lagi warga yang dirawat. Sehingga jumlah korban di rumah sakit ada tujuh dari total 83 orang," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten (Pembak) Langkat, Ansari, Kamis (27/2).

1. Kondisi korban keracunan berangsur membaik

Namun dirinya mengaku tidak tahu siapa nama dan jenis kelamin korban keracunan yang terakhir masuk rumah sakit. "Saya tidak tahu pasti namanya siapa. Sebab laporan yang saya terima dari Kepala Puskesmas Pangkalansusu cuma sebatas itu," katanya.

Mengenai kondisi terakhir seluruh korban, menurut Ansari, sebagian besarnya sudah mulai membaik. Meski begitu dia mengakui, tim medis dari Puskesmas Pangkalansusu tetap saja optimal memantau perkembangan kesehatan seluruh korban.

"Secara umum, kondisi seluruh korban sudah bagus dan mulai stabil. Namun tetap saja mereka terus kita pantau perkembangan kesehatannya bagaimana. Mudah-mudahan saja tidak terjadi hal-hal negatif," jelasnya.

Baca Juga: Diduga Habis Makan Olahan Daging Babi, 82 Warga Langkat Keracunan

2. Sampel makanan dan muntah korban diperiksa di laboratorium Dinkes Sumut

Secara khusus Ansari mengaku, Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Langkat belum dapat memastikan penyebab keracunan massal itu. Apalagi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, masih memeriksa sampel makanan dan muntahan korban.

"Kita sendiri belum berani simpulkan, apakah gangguan kesehatan yang dialami seluruh korban akibat keracunan makanan atau faktor lain. Sebab hasil uji laboratorium belum keluar. Lan bisa jadi pemicunya itu bakteri atau zat kimia tertentu," ungkap Ansari.

"Jika memang sudah ada hasil penyebab keracunan. Nanti akan kita beritahukan kepada halayak ramai. Untuk itu, saya harap tunggu hasilnya dan jangan berasumsi yang tidak-tidak," kata dia.

3. Akan gandeng Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

Jika memang keracunan akibat makanan atau lauk daging babi, papar dia, maka pihaknya kemungkinan akan mengandeng Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, untuk melakukan atau mengontrol hewan ternak disana.

"Dikampung itu memang ada beberapa warga yang beternak. Tapikan belum juga bisa kita pasrikan dari lauk itu," jelas dia.

Sebab, terangnya, dari 6 korban yang dirawat adalah jemaat yang membawa bontot makanan itu ke rumah dan disantap kembali bontot itu keesokan harinya. "Bisa jadikan nasinya basi atau ada faktor lain. Makanya nanti pasti kita kabarilah," tegas dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 82 warga yang tercatat sebagai jemaat Hereja HKBP Dusun I Tungkam Jaya, Desa Pangkalansiatak, Kecamatan Pangkalansusu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, dilaporkan mengalami keracunan massal, Rabu (26/2) pagi.

Sebagian besar korban mengaku mengalami pusing, sakit perut, mual dan muntah, serta mencret. Beberapa di antaranya bahkan menderita dehidrasi berat dan demam tinggi.

Dari jumlah itu, enam warga dirawat intensif di RSU Pangkalan Brandan, setelah sempat mendapat penanganan medis oleh petugas Puskesmas Pangkalansusu. Sedangkan korban lainnya menjalani rawat jalan.

Namun pada Rabu (26/2) malam, jumlah korban keracunan massal justru bertambah satu orang. Oleh pihak Puskesmas Pangkalansusu, korban kemudian dirujuk ke RSU Pangkalanbrandan, dan dirawat bersama enam korban lainnya.

Informasi dhimpun, seluruh korban diduga keracunan makanan usai menyantap lauk dari olahan daging babi, saat jamuan makan bersama di halaman Gereja HKBP Dusun I Tungkam Jaya, Desa Pangkalansiatak, pada Selasa (25/2) siang.

Baca Juga: Lagi Main ke Medan, 5 Potret Manis Amelia MasterChef Indonesia 6

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya